19/12/2024

Kondisi Rumah Sakit di Bali Saat PPKM Darurat

 Kondisi Rumah Sakit di Bali Saat PPKM Darurat

Pada masa PPKM Darurat seperti ini, kamu wajib tahu kondisi rumah sakit di Bali terkini. Pasalnya, dengan mengetahui kondisi terkini rumah sakit, kamu akan memiliki rencana yang tepat ketika hendak mencari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Apalagi jika sampai kamu atau orang – orang di sekitarmu terinfeksi Covid19. Hmm… jangan sampai terjadi ya !

 

Direktur Utama RSUP Sanglah dr. Wayan Sudana, Rabu (21/7/21) mengatakan, RSUP Sanglah memiliki 223 tempat tidur atau bed untuk pelayanan pasien Covid19. Dari 223, terisi 177 pasien sehingga Bed Occupancy Rate (BOR) 79,4%. Dari 223 bed, terbagi menjadi dua yaitu tipe bed yaitu bed non ICU sebanyak 100 bed, terisi 71 bed sehingga BOR 71%. Sedangkan bed ICU tersedia 123, terisi 106 bed, sehingga BOR 86,2%.

Baca Juga :  Sedang Barong Festival ke-3 Digelar, Agar Generasi Muda Tak Lupakan Seni dan Tradisi

Selain bed, ketersediaan alat pelindung diri (APD) dan obat, pengadaannya telah disediakan jauh hari. Pengadaan dilakukan untuk kebutuhan selama 1 – 3 bulan. “Sehingga ketersediaannya selalu bergulir, jadi tidak ada masalah,” kata Sudana.

 

Komponen lain dalam penanganan Covid19 adalah oksigen. RSUP Sanglah rutin melakukan pengadaan oksigen, karena supply telah diatur oleh Satgas penanganan Covid19 Provinsi Bali. RSUP Sanglah secara teratur memperoleh pasokan oksigen.

 

Kebutuhan oksigen liquid RSUP Sanglah per hari mencapai 8 ton. Dengan besarnya kebutuhan tersebut, RSUP Sanglah rutin melaporkan kebutuhannya dan penggunaannya agar supply tetap berjalan lancar. “Dengan kebutuhan tersebut, kita mendapat supply oksigen 9 ton sehingga tidak ada masalah, memang dibagi –bagi karena di Bali untuk seluruh RS,” ujarnya.

Baca Juga :  Hal Kecil yang Bikin Kamu Nyaman di Rumah, Apakah Itu?

Sementara pasokan oksigen liquid yang dikirim dengan truk tangki ke Bali rata – rata 2 truk per hari. Seperti tadi pagi 2 truk tangki dikirim ke Bali, masing – masing membawa 10 ton dan 15 ton oksigen.

 

“Pasokan ini tentunya dikirim keliling Bali. Jadi 1 truk tidak hanya untuk 1 rumahs akit, tidak hanya untuk RSUP Sanglah, tapi ada beberapa titik rumah sakit yang dilayani,” ujarnya.

 

Mengingat rumah sakit merupakan hilir dari semua kasus Covid19 karena menerima pasien yang sudah mengalami sakit dan mesti dirawat, sehingga kebutuhan untuk penanganan pasien Covid19 harus tetap terjaga.

 

Lebih penting dari itu menurutnya adalah menjaga diri tetap sehat, tidak jatuh sakit, yang sakit ringan tidak sampai menjadi sedang dan berat. Untuk itu peran di hulu sangat penting. “Pemerintah sudah menyampaikan di berbagai media dan kesempatan bagaimana kita semuanya tertib disiplin untuk prokes,” ujarnya.

 

 

Paling tidak menggunakan masker setiap kesempatan. Ketika keluar rumah dan bertemu orang tetap menjaga jarak. Setiap melakukan aktivitas dahului dengan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, begitu juga setelah melakukan kegiatan.

 

Paling tidak 3 hal itu wajib setiap saat dilakukan, saya yakin penambahan kasus, penularan tidak terjadi diantara kita, kasus akan semakin berkurang dan bahkan pada saatnya nanti akan hilang. Jangan lupa datang ke tempat – tempat pelayanan vaksin karena dapat memberikan manfaat melindungi diri, keluarga, dan orang – orang di sekitar kita sehingga semuanya terlindungi,” pesannya.tta