27/07/2024

Tahukah Kamu Kebutuhan Oksigen Pasien Covid19?

Tahukah kamu kebutuhan oksigen pasien Covid19? Bisa dikatakan, kasus Covid19 merupakan kasus yang paling boros oksigen dibanding penyakit lain dan tindakan operasi. Pasalnya, Covid19 menyerang saluran nafas manusia yang mana manusia hidup sangat bergantung pada oksigen. Jika jalan nafasnya terganggu oleh virus ini, maka dapat dibayangkna bagamana tersiksanya pasien Covid19 dengan gejala sesak nafas.

 

Dokter RS Manuaba, Denpasar Dr.dr. IB. Gede Fajar Manuaba, Sp.OG., MARS., mengatakan, kebutuhan oksigen pasien non Covid19 misalnya pasca operasi hanya 2 liter per menit. Dengan bantuan oksigen tersebut sudah mampu menaikkan kadar saturasi oksigen menjadi 96%.

 

Baca Juga :  Telah Bertransformasi, Sistem Kelistrikan PLN Diadopsi TANESCO

Sedangkan pada pasien Covid19 bergejala sesak, tingkat saturasi oksigen bisa drop mencapai 60% – 70%. Untuk mengembalikan saturasi oksigennya menjadi 95% yang merupakan saturasi oksigen orang normal, dibutuhkan 15 liter per menit, sehingga dalam sehari membutuhkan 10 – 12 tabung oksigen.

Dokter Fajar Manuaba/ist

“Sedangkan pasien pasca operasi yang tidak terlalu sesak juga dibantu oksigen namun hanya 2 liter per menit. Jadi bisa dibayangkan kebutuhan oksigen pasien Covid19, sangat tinggi dibandingkan dengan pasien biasa,” kata Fajar.

Baca Juga :  Rangkul Perempuan Tulang Punggung Keluarga, Srikandi PLN Beri Bantuan Gerobak Usaha

Bahkan setelah mendapat bantuan oksigen, saturasi pasien non Covid19 bisa mencapai 99% – 100%, sedangkan pada pasien Covid19 belum tentu.

 

Oksigen terdiri dari dua jenis yaitu oksigen liquid dan berupa oksigen tabung. Oksigen liquid biasanya digunakan oleh rumah sakit yang memiliki kebutuhan tinggi, karena dengan oksigen liquid, rumah sakit bisa lebih efisien. “Oksigen liquid akan ditampung dalam satu tempat penampungan yang akan mengalir ke pasien Covid19 dengan gejala sesak,” jelas Fajar.

 

Pada oksigen tabung bisa saling tukar tabung dengan RS lain yang memiliki oksigen lebih. Sedangkan yang liquid tidak demikian. Di masing – masing RS, telah  ada tempat penampungan oksigen khusus liquis sehingga pasokannya sangat tergantung pada supplier.

 

“Jika volume pemakaian oksigen banyak dalam satu RS maka oksigen yang dipilih adalah liquid karena lebih efisien. Sedangkan oksigen tabung dipilih jika kebutuhan oksigen di RS tersebut sedikit. Oksigen tabung juga biasa dipakai tukang las,” imbuhnya.

 

Fajar juga mengamati, sejak varian Delta menyebar, pasien yang masuk ke IGD cenderung mengalami sesak nafas yang notabene membutuhkan oksigen. Jika di awal pandemi, pasien Covid19 banyak yang tanpa gejala (OTG) dan anosmia, kini kecenderungnya mengalami sesak nafas.tta