27/07/2024

Sayan Rumaket, Semakin Dekat Mengenal Desa Sayan

 Sayan Rumaket, Semakin Dekat Mengenal Desa Sayan

Desa Sayan, Kecamatan Ubud akan menyelenggarakan event Sayan Rumaket pada tanggal 8-9 Oktober 2022. Dalam event yang menggandeng sponsor ternama House of Om ini merupakan event rutin tahunan yang dimulai sejak tahun 2019.

Event ini juga menggandeng Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Pokdarwis Desa Sayan, sekaa teruna bina warga Banjar Mas, Desa Sayan

Baca Juga :  Bali Butuh Booster Khusus Free Visa On Arrival

Ketua Panitia Sayan Rumaket I Wayan Gede Budi Arthawan menjelaskan, digandengnya Kagama agar anggota dapat hadir dan menikmati event tersebut. Begitu juga dengan menggandeng Pokdarwis Desa Sayan bertujuan untuk mempromosikan Desa Sayan dengan agenda tour the Sayansation sehingga diharapkan nantinya pengunjung bisa mengenal lebih dekat potensi Desa Wisata Sayan.

Pada Sabtu, 8 Oktober kegiatan jalan santai menuju obyek – obyek yang ada di Sayan seperti, beji dan pelukis young artis yang diberi agenda Tour The Sayansation. Malamnya dilanjutka  dengan Diorama Musik di Taman Baca Ubud.

Baca Juga :  Desa Wisata Manistutu Binaan PLN Masuk 10 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023

Pada Minggi, 9 Oktober dilanjutkan dengan Gowes for Love 3.0 pukul 07.00 Wita. Dimulai  dari Pekenku, Desa Sayan yang merupakan sentral parkir Pasar Desa Adat Sayan dan kembali lagi ke tempat tersebut.

“Kami menyediakan dua rute yaitu rute panjang mencapai 29 kilometer dan rute pendek hanya 7 km yang sama – sama melintasi persawahan, perkebunan dan jalan pedesaan. Sementara harga tiket gowes yang kami sediakan hanya seharga Rp 25.000,” ujarnya.

Gowes for Love ini akan dibuka oleh Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo, diakhiri dengan pengundian hadiah dan hiburan. Setelah agenda tersebut, acara bergeser  di Taman Baca Ubud dengan agenda Diorama Musik yang mendatangkan artis nasional dan lokal mulai dari Nosstress, Sound of Mirror, Jun Bintang, Kis Band, dan beberapa band lokal lainnya.

Perbekel Desa Sayan I Made Andika mengatakan, event ini digelar bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga di Sayan, Ubud. Terutama di Desa Sayan terdiri dari 8 banjae dan dua desa adat yaitu Desa Adat Sayan terdiri dari enam banjar dab Desa Adat Penestanan terdiri dari dua banjar.

“Sayan Rumaket memiliki arti ambigu. Sebagai kata subyek, Sayan adalah nama sebuah desa yang terletak di sisi barat Kecamatan Ubud. Kemudian sebagai kata sifar, Sayan berarti semakin dan rumaket  berartu dekat atau akrab. Tema ini diambil karena Sayan Rumaket merupakan representasi kebhinekaan. Desa Sayan terdiri dari 8 banjar yang asal usul penduduk pada masing – masing banjar berbeda – beda kemudian bisa bersatu padu membentuk satu desa yang bernama Sayan,” jelasnya.

Tema yang diambil adalah Suta Dipa Embasing Bumi yang berarti lahir menginspirasi manusia untuk berpihak kepada lingkungan, sosial, budaya, seni dan pendidikan. “Kami mengambil dua poin ajaran Tri Hita Karana, hubungan yang baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan,”ujarnya.

Koordinator Staff Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana mengatakan, saat ini upaya menjaga alam dan lingkungan sedang gencar dilakukan. Begitu juga event Sayan Rumaket ini terinspirasi dari alam dan keberpihakan pada lingkungan. Ia mendukung kegiatan Sayan Rumaket ini karena jelas terlihat keberpihakan kepada lingkungan agar bersih, terjaga.

“Kalau mau menikmati alam di Sayan bisa ikut gowes, kalau mau menikmati musik, bisa datang ke Diorama Musik Festival, dan bagi yang senang lukisan bisa ikut pameran lukisan,” beber Sekjen DPP Kagama ini.