18/12/2024

Bangkitkan Pariwisata Bali, 10 Ribu Pekerja Spa Akan Disertifikasi

 Bangkitkan Pariwisata Bali, 10 Ribu Pekerja Spa Akan Disertifikasi

Acara bertajuk “IWSPA Reborn – Empowering Ethnowellness Nusantara” digelar di Kantor Dinas Pariwisata Bali, Jumat (7/10/2022). Tujuan diadakannya acara ini adalah menetapkan titik awal kebangkitan kembali “Wellness Tourism”, dimana Bali dipilih sebagai “Pilot Project” dari “Wellness Tourism” di Indonesia secara keseluruhan.

 

Tema yang diusung adalah “Ethnowellness Nusantara”, yang dapat dijabarkan sebagai langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan di bidang “Wellness” di Indonesia yang akan mengangkat warisan leluhur dari berbagai ethnik yang ada di Indonesia yang terkait dengan bidang “Wellness” secara menyeluruh.

Baca Juga :  Bila Peran “Biro Perjalanan Wisata Sebagai Penghasil Devisa Negara Terlupakan” (1)

Keseluruhan program yang memperkenalkan “Ethnowellness Nusantara” ini merupakan kerja bersama Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) dengan Wellness and Healthcare Enterpreneur Association (WHEA) dengan Indonesia Wellness Master Association (IWMA) dengan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) dengan International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) dengan Konsil Kedokteran Indonesia untuk secara bersama-sama membangkitkan kembali Wellness Tourism di Indonesia.

 

Keberadaan Lembaga Sertifikasi Therapist (LST) dan Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) yang terkoordinasi secara menyeluruh di bawah asosiasi-asosiasi tersebut, akan mendukung keseluruhan program kerja yang akan dijalankan.

Baca Juga :  Pulihkan Pariwisata Sekaligus Edukasi

Langkah-langkah yang akan diambil dimulai dengan melakukan ‘training & certfication’ secara masif sehingga therapist di Bali sebagai ‘Pilot Project’ mendapatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, serta kecintaan pada “Ethnowellness Nusantara”, sekaligus membekali therapist dengan kemampuan yang mumpuni untuk mengikuti sertifikasi, mengingat selama 2 tahun lebih masa pandemi, mayoritas (jika tidak keseluruhan) sertifikat yang dipegang para therapist telah kadaluwarsa.

 

“Akan ada 10 ribu terapis yang mendapatkan sertifikasi ini nantinya,” kata Dra. Agnes Lourda Hutagalung selaku Ketua Umum WHEA, dan Founder dari IWASPA, WHEA, dan IWMA.

 

Sertifikasi dan Re-Sertifikasi ini akan mendukung para therapist dan lembaga usaha yang ada untuk dapat kembali bekerja dan beroperasi sesuai dengan standar yang dibutuhkan, serta memampukan keseluruhan “Wellness Tourism” yang ada di Indonesia untuk bangkit lebih cepat, bangkit lebih kuat.

 

“Program training yang dilakukan akan mengajarkan keseluruhan materi terkait wellness, dengan modul dan kurikum yang dirancang khusus dan lengkap, bahkan lebih lengkap dari berbagai sertifikasi yang sudah ada, sehingga sertifikasi Ethnowellness ini dapat menjadi patokan standar untuk semua therapist yang ada,” tambahnya.

 

Secara singkat, keseluruhan program yang direncanakan dijalankan oleh IWSPA akan memberikan pengetahuan dan kemampuan yang menyeluruh bagi therapist dengan tujuan membangkitkan Wellness Tourism di Bali. Kemudian untul memperkenalkan, serta menjadikan Ethnowellness Nusantara sebagai produk unggulan bangsa yang mendunia.

“Lalu berikutnya menjadikan Bali sebagai lokomotif untuk mengangkat dan menjadikan Ethnowellness Nusantara sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia untuk Dunia,” tambahnya.

Keseluruhannya akan diperjuangkan bersama IWSPA, WHEA, IWMA, MAKN, dan Konsil Kedokteran Indonesia beserta seluruh pemangku kepentingan terkait, guna membangkitkan dan memajukan Wellness Tourism di Indonesia. (Mp)