11/12/2024

Wah! 6 Juli Akan Terjadi Fenomena Aphelion di Bumi

 Wah! 6 Juli Akan Terjadi Fenomena Aphelion di Bumi

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyampaikan bahwa bumi akan mengalami fenomena antariksa bernama Aphelion di bumi pada 6 Juli 2021. Tidak seperti kejadian astronomi sebelumnya, fenomena Aphelion tidak bisa dilihat oleh penduduk di bumi tetapi dapat hanya dapat merasakan dampaknya.

 

Peneliti pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang seperti dikutip dari Kompas.com menjelaskan, Aphelion merupakan fenomena dimana posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari. Hal ini dikarenakan orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna tapi berbentuk elips.

 

Baca Juga :  BPJamsostek Banuspa Tingkatkan Kepesertaan Lewat Paritrana Award

 

Andi menambahkan fenomena ini bakal terjadi 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA dan 7.27 WIT. Secara umum Aphelion tidak menimbulkan dampak signifikan pada bumi. Lantaran terjadi pada pertengahan tahun. Ketika siklus ini memasuki musim kemarau di Indonesia membuat suhu dingin pada pagi hari yang terjadi belakangan ini.

 

“Kejadian ini nanti berlangsung sampai dengan Agustus dan merupakan hal yang biasa pada musim kemarau,” kata Andi.

 

Baca Juga :  Tahukah Kamu, 40% Cadangan Gas Bumi Dunia Ada di Indonesia?

Menurutnya, dinginnya suhu di pagi hari saat musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit. Dengan demikian tak ada panas dari permukaan bumi (yang diserap dari cahaya matahari dan dilepaskan di malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh awan.

 

Mengingat posisi matahari saat ini berada di utara, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibandingkan belahan selatan yang mengalami musim dingin. Oleh karena itu angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan saat ini angin yang bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang mengalami musim dingin.

 

Dampaknya yakni efek penurunan suhu khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa yang saat ini sedang terjadi. Sementara itu posisi bumi yang berada titik dari matahari juga tidak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Sebab, panas dari matahari terdistribusi ke seluruh bumi dengan distribusi yang paling sifnifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.tta