22/12/2024

Pemanfaatan Mobile Banking Meningkat Selama Pandemi

 Pemanfaatan Mobile Banking Meningkat Selama Pandemi

Dharma Putra, Pemimpin Wilayah BNI Kanwil Denpasar / BDN-tta

Denpasar – Pemanfaatan mobile banking meningkat selama pandemi. Tidak hanya mobile banking, pemanfaatan ATM juga meningkat. Hal ini karena kondisi pandemi yang memaksa nasabah menggunakan transaksi digital selain memang masyarakat mulai melek dengan digitalisasi.

“Kami berupaya taat terhadap protocol kesehatan (prokes), sehingga di banking hall tidak diperkenankan banyak orang,” ujar Pemimpin BNI Wilayah Denpasar yang mewilayahi Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Nyoman Dharma Putra, belum lama ini.
Sebesar 60 persen nasabah telah menggunakan transaksi digital menggunakan ATM ataupun mobile banking BNI karena sangat sederhana. Transaksi menggunakan mobile banking di Bali mencapai 2.000an transaksi per hari. Sebelum pandemi hanya berkisar 1.500 per hari.

Baca Juga :  Meningkat, Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Bali Membaik

Menurutnya, untuk mencoba hal baru bagi masyarakat masih susah termasuk mobile banking ini. Maka setiap nasabah yang datang ke bank, selalu diedukasi untuk menggunakan mobile banking.

Selain penggunaan mobile banking yang terus digenjot, strategi bertahan yang dilakukan adalah tetap menyalurkan kredit kepada sektor potensial, seperti pertanian. Bahkan belum lama ini ia menandatangani akad kredit massal pertanian porang yang bernilai ekspor.

Pendampingan dari hulu sampai hilir terkait pertanian porang juga dilakukan. Masyarakat yang memiliki lahan tidak produktif, diberikan modal untuk mengembangkan pertanian porang. Sementara masyarakat yang belum paham cara menanam porang, dicarikan orang yang bisa mengajarkan tentang bertani porang. Menjelang panen, ia juga mencarikan outtaker dari pembeli porang. Sehingga petani tetap bisa berproduksi tanpa kesulitan menangani masalah keuangannya.

Baca Juga :  Wisata Bali Makin Praktis Pakai QRIS

Ia menampik bahwa bank bukan tidak menyalurkan kredit di masa pandemi. Bank tetap menyalurkan kredit namun lebih selektif, khususnya bidang pariwisata. “Bidang pariwisata kan sudah dapat dana hibah Rp 1,1 triliun. Itu sedikit tidaknya bisa membantu untuk bergerak. Tapi kadang – kadang masyarakat agak keliru berpikirnya. Hotel yang kurang jalan sekarang, dia butuh modal kerja. Sebenarnya bukan butuh modal kerja, modal kerja hotel kan makanan dan minuman,” bebernya.

Penyaluran kredit tetap menjadi agenda tahun 2021, membantu pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dan menyalurkan bantuan BPUM kepada UMKM dengan cepat karena system yang ada diakui sudah semakin canggih.tta