27/07/2024

Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri

 Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri

Penghargaan kepada Kantor Cabang BEI terbaik/BDN-tta

Denpasar – Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dan apresiasi yang
dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan seluruh stakeholders pasar modal, khususnya
Anggota Bursa dan Perguruan Tinggi.

Pada Senin (14/12), BEI menyelenggarakan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia–Apresiasi untuk
Negeri, yang merupakan rangkaian Peresmian Galeri Investasi BEI ke-500 dan Penghargaan Galeri Investasi
(GI) BEI Terbaik 2020. Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Hoesen, serta jajaran Manajemen Self-Regulatory Organization (SRO), yaitu BEI, PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Anggota Bursa, Pengelola GI BEI,
dan Wartawan Pasar Modal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen sangat mengapresiasi upaya Literasi dan Inklusi Pasar
Modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI dengan pendirian 30 Kantor Perwakilan (KP) BEI dan
500 GI BEI di seluruh Indonesia. Dalam hal diperlukan, Hoesen menjelaskan OJK juga akan kembali
mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas Pasar Modal Indonesia dan dalam rangka
mengurangi dampak Pandemi COVID-19. “OJK akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh
stakeholders di Pasar Modal Indonesia, yaitu Pemerintah, Lembaga Jasa Keuangan, SRO dan Asosiasi, serta
pelaku industri lainnya yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia Maju,” ujar
Hoesen, dalam sambutan pembukaan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia – Apresiasi untuk Negeri, di
Jakarta, Senin (14/12).

Hoesen melanjutkan, kerja sama dan koordinasi tersebut antara lain, membangun dan menyediakan infrastruktur
yang baik dan berkualitas, dalam hal ini channel distribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KP BEI
dan 500 GI BEI. Selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan
literasi pasar modal yang baik, terlatih, serta memiliki optimisme sekaligus keterlibatan langsung atas
peningkatan perekonomian melalui pasar modal.

Baca Juga :  Simak Perbedaan Reksa Dana dan Saham

Selain itu, kata Hoesen, perlu untuk dilanjutkan pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan
memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal yang selama ini telah sangat terdorong dengan
adanya pandemi. Pengembangan tersebut antara lain di berbagai fitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI,
media interface investor yaitu aplikasi online trading milik Anggota Bursa, serta edukasi secara masif melalui
media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara
online.

“Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik,
terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun
ini,” lanjut Hoesen.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara hari ini merupakan wujud
penghargaan BEI atas peran seluruh stakeholders yang menjadi mitra sekaligus ujung tombak edukasi Pasar
Modal Indonesia di masyarakat. Peran tersebut telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta
mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
di Indonesia.

Baca Juga :  Indo Premier Optimis Investasi Reksa Dana di 2023 Tetap Moncer

Berdasarkan data BEI dari Januari sampai dengan November 2020, lanjut Inarno, dari sisi edukasi kepada calon
investor dan investor, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan dengan jumlah peserta lebih dari
satu juta orang dan 54.800 pembukaan rekening efek. Dari total tersebut, 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas
edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950.000 orang.

“Sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, tahun 2020 ditandai dengan berbagai pencapaian
signifikan pada peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID), baik saham maupun SID pasar modal,
peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktifitas investor domestik ritel dari sisi
frekuensi dan nilai transaksi, bahkan kepemilikan saham yang tahun ini sudah didominasi oleh investor
domestik”, ujar Inarno.

Menurut Inarno, pencapaian ini tentunya tidak luput dari peran penting GI BEI yang pro-aktif dalam
menyebarluaskan informasi pasar modal ke seluruh daerah di Indonesia. “Untuk itu, kami memberikan apresiasi
setinggi-tingginya atas kerja keras dari Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia,” kata Inarno.
2020 Sebagai Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia.

Baca Juga :  Mulai dari Sekarang, Rencanakan Tujuan Keuanganmu

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, dalam pemaparannya menyatakan “Tahun 2020 sebagai Tahun
Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan jika melihat di
tengah pandemi, BEI bersama para stakeholders Pasar Modal Indonesia, mampu mencatatkan berbagai
pencapaian dan 10 rekor positif dari sisi Pengembangan Pasar Modal di Tahun 2020, khususnya pada aspek
investor ritel dalam negeri”.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat tertekan dari posisi 6.299,54 poin pada akhir
2019, yang bahkan sempat ke level 3,937.63 poin pada 24 Maret 2020. Walau demikian, secara perlahan IHSG
kembali bangkit dan terus menguat hingga per penutupan perdagangan Jumat (11/12) berada di level 5.938,329
poin.

Kenaikan IHSG merupakan refleksi dari mulai pulihnya kepercayaan dan keyakinan investor terhadap Pasar
Modal Indonesia maupun perekonomian Indonesia. Semua saluran distribusi edukasi Pasar Modal, baik KP BEI,
GI BEI, komunitas, sampai Perusahaan Tercatat telah menghasilkan capaian yang menggembirakan.
“Di tahun 2020 ini, telah tercipta 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah Pasar
Modal Indonesia,” ujar Hasan.

Baca Juga :  Tinggi Minat Investor Kripto di Bali, Indodax Buka Kantor Layanan di Canggu

Rekor pertama, yakni rekor penambahan investor atau SID baru Pasar Modal Indonesia (Saham, Obligasi, Reksa
Dana, dan investor instrumen investasi pasar modal lainnya) di 2020 yang naik tertinggi sepanjang sejarah pasar
modal dengan pertumbuhan 48,82 persen atau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Dari sisi pertumbuhan SID baru saham yakni sebanyak 488.088 SID baru saham, jumlahnya naik 93,4 persen
dari total pertumbuhan SID baru saham di tahun lalu sebesar 252.370 SID baru saham di 2019. Saat ini jumlah
investor saham per 10 Desember 2020 sebanyak 1.592.698 SID atau setara dengan 44,19 persen dari jumlah
investor saham di Pasar Modal Indonesia.

Rekor kedua adalah momentum dominasi kepemilikan investor domestik, dengan jumlah kepemilikan investor
domestik tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia. Dari Rp3.491 triliun jumlah kepemilikan saham
yang tercatat di BEI, 50,44 persen merupakan milik investor ritel domestik, sedangkan 49,56 persen dimiliki
investor asing.

Rekor ketiga adalah momentum dominasi investor ritel domestik atas rata-rata nilai transaksi harian bursa. Data
rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan (year to date) Januari hingga November 2020 yang berjumlah
Rp8,42 triliun, sebanyak 45,9 persen diantaranya dikontribusikan oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh
investor ritel dan tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.

Baca Juga :  Pakai Co-working Space Sepuasnya Hanya dengan Beli Kopi

Rekor keempat adalah momentum dominasi investor ritel domestik atas frekuensi transaksi di BEI. Secara
tahunan frekuensi rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619.000 kali transaksi dari
469.000 kali transaksi di 2019, capaian tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.

Dari sisi bulanan, rata-rata frekuensi transaksi per bulan tertinggi terjadi di bulan November 2020 dengan
kenaikan 44 persen menjadi 984.000 kali transaksi dari 681.000 kali transaksi pada Oktober 2020, tertinggi
sepanjang sejarah Pasar Modal. Dari 20 besar frekuensi transaksi tertinggi di BEI seluruhnya terjadi di tahun
2020, capaian rekor lainnya yang tercipta sejak dimulainya era automasi sistem perdagangan saham BEI, Jakarta
Automated Trading System (JATS) pada 22 Mei 1995.

Rekor kelima adalah aktifitas investor ritel domestik dari sisi harian dan bulanan, yang tertinggi sepanjang
sejarah Pasar Modal. Rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56 persen menjadi 85.079 dari 54.530
di tahun 2019, sedangkan dari rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang 2020 meningkat 45 persen menjadi
270.975 SID dari 186.102 pada tahun 2019.

Rekor keenam yakni Pasar Modal Indonesia yang semakin inklusif sepanjang sejarah dengan persebaran jumlah
investor di Pulau Jawa jika dibandingkan dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur
semakin merata. Dari total jumlah investor saham di BEI, 71 persen memang didominasi oleh investor di Pulau
Jawa, namun persentase jumlah investor di 4 wilayah lain semakin merata seperti Sumatera 16 persen,
Kalimantan 5 persen, Sulawesi 4 persen, dan Indonesia Timur 4 persen.

Rekor ketujuh adalah dari sisi demografi yang lebih baik. Investor berusia 18 hingga 25 tahun dan 25 hingga 30
tahun telah mengalami penambahan kumulatif tertinggi pada periode 2017 hingga 2020. Khusus untuk di tahun
ini, jumlah investor baru dengan usia 18 hingga 25 tahun naik 211.030 atau 43,23 persen dari total investor baru
2020 dan usia 26 hingga 30 tahun naik 96.396 atau 19,74 persen dari total investor baru 2020.
Rekor kedelapan adalah semakin ekspansifnya saluran distribusi informasi Pasar Modal Indonesia dengan
kehadiran 30 Kantor Perwakilan BEI, 500 GI BEI, dan 442 komunitas investor. Selain itu, akun media sosial
BEI serta Kantor Perwakilan BEI juga semakin aktif dengan semakin meningkatnya jumlah followers dan
subscribers.

Saat ini terdapat 354.687 followers Instagram @indonesiastockexchange, 312.693 followers Twitter @idx_bei,
117.293 followers Facebook Page Indonesia Stock Exchange, 29.976 subscriber YouTube Channel Indonesia
Stock Exchange, dan total 221.455 followers dari Instagram 30 KP BEI. Khusus untuk followers Instagram 30
KP BEI, jumlahnya naik 189 persen dari tahun 2019 dengan total penambahan sebanyak 75.212 followers.
Rekor kesembilan adalah capaian jumlah dan partisipasi program-program pengembangan Pasar Modal
Indonesia. Selama 2020 terdapat 7.946 kegiatan edukasi yang diikuti 1.234.108 peserta, tertinggi sepanjang
sejarah Pasar Modal Indonesia, khususnya jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019 yakni ada 6.964
kegiatan edukasi yang diikuti 292.073 peserta.

Beberapa program pengembangan investor di 2020 adalah Kompetisi 10 Days Challenge sebanyak 4 periode,
Public Expose Live – Virtual, Capital Market Summit & Expo Virtual, Waktu Indonesia Berinvestasi (Instagram
Live KP BEI), dan SPM untuk Negeri oleh 30 KP BEI yang diikuti 2.724 Peserta.

Rekor kesepuluh adalah kontribusi GI BEI terhadap pertumbuhan jumlah investor saham di Pasar Modal
Indonesia. Sampai dengan bulan Oktober 2020, terdapat 210.312 SID investor saham yang tercipta dari seluruh
GI BEI dengan nilai transaksi yang dari seluruh GI BEI adalah sebesar Rp2,2 triliun.

“Rekor-rekor yang telah berhasil diraih pada tahun 2020 tidak terlepas dari keterlibatan seluruh stakeholders
Pasar Modal Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan, sinergi, kerja sama para
stakeholders Pasar Modal Indonesia. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua pihak, mustahil rekor-rekor
tersebut dapat diraih,” kata Hasan.

500 Galeri Investasi BEI
Pada hari ini, Senin (14/12), BEI kembali meresmikan GI BEI yang ke-500, yaitu GI BEI Akademi Keuangan
dan Perbankan Effata yang berlokasi di Jalan Sumba No.17, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dengan keberadaan 500 GI BEI yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua, BEI berharap akses
informasi masyarakat, khususnya bagi generasi milenial, akan semakin mudah. Sesuai dengan fungsinya,
GI BEI adalah sarana untuk memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada kalangan akademisi.
Berkonsep 3 in 1 yang merupakan kerja sama antara BEI dengan Perguruan Tinggi dan Anggota Bursa sebagai
mitra, GI BEI diharapkan tidak hanya memperkenalkan pasar modal dari sisi teori saja, akan tetapi juga
praktiknya. Ke depannya melalui GI BEI yang menyediakan real time information untuk belajar menganalisa
aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta
praktik pasar modal.

Sebagai salah satu jalur mengenalkan pasar modal kepada masyarakat, maka peran GI BEI sangat signifikan
terhadap perkembangan dan pertumbuhan jumlah investor ritel domestik. Oleh sebab itu, BEI sangat
mengapresiasi seluruh pihak GI BEI yang telah berperan aktif memajukan industri Pasar Modal Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja KP BEI, GI BEI, maupun Anggota Bursa, maka BEI
melakukan digitalisasi pelaporan dengan meluncurkan sistem pelaporan terintegrasi Regional Development
Information System (RDIS). RDIS yang diluncurkan hari ini bertujuan untuk membantu mendokumentasikan,
merekap, mem-verifikasi, serta membuat laporan aktivitas KP BEI dan GI BEI yang terintegrasi, sekaligus dapat
memonitor kegiatan dan pertumbuhan GI BEI di setiap wilayah.

Penghargaan Galeri Investasi BEI 2020
Wujud dari apresiasi yang dilakukan oleh BEI di tahun ini adalah dengan memberikan penghargaan kepada
Perguruan Tinggi maupun Anggota Bursa yang menjadi mitra GI BEI. Bertajuk Penghargaan GI BEI 2020,
apresiasi diberikan dalam empat kategori dan menghadirkan tiga pemenang di setiap kategori.

Kategori pertama, Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Jumlah Penambahan Rekening Efek yang
dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan jumlah pertumbahan rekening efek baru
sebanyak 2.546 SID. Disusul UIN Raden Fatah di posisi kedua dengan 1.616 SID, dan IAIN Surakarta di posisi
ketiga dengan 1.363 SID baru di sepanjang 2020.

Kategori kedua adalah Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Nilai Transaksi yang dimenangkan oleh
Universitas Maranatha dengan nilai transaksi Rp253,24 miliar. Dilanjutkan Universitas Ciputra di posisi kedua
dengan nilai transaksi Rp240,78 miliar, dan STIE Trisakti (Trisakti School of Management) di posisi ketiga
dengan nilai transaksi Rp173,56 miliar.

Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Edukasi dan Pemerataan Informasi merupakan kategori
ketiga yang dimenangkan oleh Institut Informatika dan Bisnis Kesatuan dengan total angka yang diraih 4.251
poin. Pemenang kedua adalah Universitas Gunadarma dengan total angka 4.124 poin, dan Universitas Negeri
Semarang sebagai pemenang ketiga untuk kategori ini dengan total angka 4.121 poin.

Kategori keempat untuk GI BEI Teraktif berdasarkan Pengembangan dan Inovasi Kegiatan dimenangkan oleh
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan inovasi yang dilakukan adalah peluncuran sistem
aplikasi literasi Pasar Modal Syariah Terintegrasi berbasis teknologi dan disebut SCALLA (Sharia Capital
Market Literacy Application) pada 29 September 2020 lalu. Pemenang kedua adalah Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dan pemenang ketiga didapatkan oleh IAI Nusantara Batanghari.

Di Penghargaan GI BEI 2020, BEI juga memberikan apresiasi kepada Anggota Bursa mitra GI BEI dengan
kinerja terbaik yaitu PT Phintraco Sekuritas, PT MNC Sekuritas, dan PT Philip Sekuritas Indonesia. BEI juga
memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 2 GI BEI non kampus yakni GI BEI Kopi Tjoean dan GI BEI
Satu Lot Coffee Makassar yang keduanya bermitra dengan Anggota Bursa PT Philip Sekuritas Indonesia.rls