21/11/2024

Diduga Tolak Pasien Kritis, RS Wangaya dan RS Manuaba Dilaporkan ke Polda Bali

 Diduga Tolak Pasien Kritis, RS Wangaya dan RS Manuaba Dilaporkan ke Polda Bali

Seorang warga bernama Kadek Suastama, 46 melaporkan RS Wangaya Denpasar dan RS Manuaba Denpasar ke Polda Bali. Kedua rumah sakit itu dipolisikan karena dituding telah menolak pasien bernama Nengah Sariani, 44 hingga berujung kematian.

Pasien sendiri adalah istri dari pelapor. Suastama membuat laporan pada Selasa (4/10/2022) lalu didampingi oleh tim kuasa hukumnya. Terkait laporan itu Kabid Humas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut.

Baca Juga :  Siap - siap, Bali Akan Punya Layanan Estetik Terbesar Berkelas Internasional

“Itu terkait dugaan penolakan pasien sehingga menyebabkan kehilangan nyawa,” katanya Kamis (6/10/2022). Kejadian bermula saat almarhum Nengah Sariani batuk darah. Anaknya kemudian membawanya ke IGD RS Wangaya Denpasar menggunakan sepeda motor.

Sayangnya di sana, pasien ditolak dengan alasan IGD sedang penuh. Lalu pasien disarankan dibawa ke RS Manuaba. Keluarga pasien lalu meminta tolong agar dipinjamkan ambulans rumah sakit. Namun tak bisa diberikan oleh rumah sakit karena beberapa alasan.

Baca Juga :  Pria di Denpasar Dibacok Tanpa Sebab di Kamar Kos

Pasien kemudian dibonceng oleh anaknya ke rumah sakit Manuaba. Namun di sana pihak dokter mengecek kondisi pasien yang ternyata denyut nadinya sudah melemah.
Sehingga pasien disarankan dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. Anak korban lalu kembali meminta tolong agar dipinjamkan mobil ambulans.

Namun tak bisa diberikan karena alasan tertentu. Pasien lalu dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan sepeda motor. Sayangnya, di UGD Sanglah pasien dinyatakan sudah tak bernyawa.

Dikonfirmasi terkait laporan itu, Management RS Wangaya Denpasar angkat bicara. Dirut RS Wangaya Denpasar, dr.Anak Agung Made Widiasa dalam siaran persnya membantah segala tudingan tersebut. Menurutnya pihak RS Wangaya Denpasar tidak melakukan penolakan.

Menurutnya saat kejadian itu, kapasitas instalasi Gawat Darurat di rumah Sakit Wangaya Denpasar memang sedang penuh. “Sehingga apabila tetap dipaksakan menerima pasien akan berdampak pada pelayanan. Sehingga pelayanan menjadi tidak optimal dan juga berisiko bagi pasien sendiri,” katanya Kamis (6/10/2022).

Lanjut dia, saran merujuk pasien dengan memanfaatkan ambulance dari BPBD juga sudah sampaikan mengingat ambulance RS Wangaya saat itu tidak dapat merujuk pasien tanpa didampingi tenaga medis yang saat itu sedang menangani pasien. Di sisi lain, RS Manuaba saat ini belum memberikan keterangan resmi. Elo