27/07/2024

Atur Keuangan Keluarga dari Sekarang, Jika Tak Ingin Miskin di Hari Tua

 Atur Keuangan Keluarga dari Sekarang, Jika Tak Ingin Miskin di Hari Tua

keluarga harmonis/ist

Hai para ibupintar.indonesia. Kali ini kita akan membahas rencana keuangan keluarga (RKK) dan komponen penting apa saja yang ada di dalamnya.  RKK ini harus dibuat bersama dengan suami ya mom, agar sama – sama paham dan mematuhi anggaran ini.

 

Terkadang setiap bulan anggaran ini berubah – ubah sesuai dengan keinginan mom dan suami. Jadi diskusi keuangan baiknya dilakukan setiap bulan saat membuat RKK, dan lebih baiknya lagi memisahkan penyimpanan uang sesuai dengan pos-nya.

Baca Juga :  Cegah Tanda Penuaan, Ini Tips Perawatan Kulit Wajah untuk Wanita Usia 30-an

Owner akun Instagram @ibupintar.indonesia Kadek Ayu Winda Sari menjelaskan, untuk RKK ini, kita pakai 50% living, 20% saving dan 30% hutang ya mom. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah jumlahkan semua pemasukan mom dan suami, baik itu gaji tetap ataupun hasil usaha sampingan.

 

Kedua, alokasikan 20% untuk saving meliputi tabungan wajib, dana pendidikan anak, tujuannya agar saat anak mulai sekolah atau masuk tahun ajaran baru, mom sudah siap dengan berbagai kebutuhan anak dan uang pangkal sekolah, serta siapkan pos untuk tabungan dana darurat.

 

Dana darurat ini penting banget lho mom! Jika sudah berkeluarga saran terbaik sih sediakan dana darurat sebanyak 12x pengeluaran bulanan. Seperti saat pandemi ini pasti banyak penghasilan para keluarga berkurang bahkan tidak ada penghasilan atau mendadak ada keluarga yang sakit, maka dana darurat bisa digunakan.

Baca Juga :  Pemilik Kapal MT Kristin Siap Tanggung Jawab Atas Insiden Kapal Terbakar

Sisihkan juga dana wisata yang bisa diposkan dari dana saving atau tabungan. Jika kita memiliki keluarga, dana wisata ini sangat penting. Sisihkanlah anggaran untuk rekreasi agar hidup mom tetap bahagia tanpa mengganggu pos uang lainnya.

 

Lalu, pos 30% untuk hutang, biasanya untuk membayar cicilan KPR, kartu kredit dll. Pastikan itu tidak lebih dari 30% ya mom. Nah selanjutnya adalah kebutuhan sehari – hari kita alokasikan 50%.

 

Seperti biasa mom bisa bagi pengeluaran ini menjadi, belanja bulanan untuk kebutuhan yang bisa distok sebulan seperti sabun, detergen, minyak, susu, dll. Belanja mingguan meliputi bahan lauk pauk yang akan dimasak selama seminggu akan tetap segar. Biasakan untuk membuat meal plan sebelum mom belanja mingguan ya. Agar semua bahan yang dibeli sesuai dengan rencana menu mom selama seminggu. Pastikan juga gizinya seimbang ya mom, karena gizi seimbang penting sekali untuk orang tersayang di rumah.

 

Uang saku harian. Sesekali anak juga ingin belanja ke minimarket atau jajan martabak di sore hari, silahkan saja moms. Alokasikan uang saku ini untuk masing – masing anggota keluarga misal uang saku ayah, ibu, dan anak. Jangan lupa kebutuhan – kebutuhan seperti pembayaran listrik, BPJS Kesehatan atau iuran – iuran perumahan masuk ke dalam 50% living ini ya mom.

Walaupun tidak langsung bisa dilakukan semua, setidaknya mom punya acuan ke arah lebih baik, karena keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera butuh strategi mom. Jangan sampai anak tidak mendapatkan pendidikan yang baik karena tidak memiliki biaya, jangan sampai kualitas semasa hidup tidak baik, dan yang terpenting di hari tua nanti, mom bersama suami bisa hidup bahagia dengan simpanan yang telah dikumpulkan selama masih produktif bekerja. Yukkk pantengin selalu Instagram @ibupintar.indonesia.tta