Memanfaatkan Halaman Belakang Untuk Menanam Aneka Bahan Pangan
Memanfaatkan halaman belakang untuk menanam aneka bahan pangan menjadi trend saat ini di Bali. Hal itulah yang tekun dilakukan Komunitas Edan di lahan yang diberi nama Karang Awak beralamat di Sibang Kaja, Abiansemal, Badung.
Lahan belakang rumah yang kerap disebut teba oleh masyarakat Bali itu ditanami tanaman pangan seperti tomat, cabai, buah mangga, buah nanas, tanaman bunga, tanaman hias, tanaman obat keluarga (toga), tanaman upakara, bahkan terdapat sarang lebah.
Sebagai sumber protein hewani, Suryawan juga memelihara lobster air tawar dan beternak ayam. Ia juga membudidayakan lalat black soldier flies yang menghasilkan maggot bernilai tinggi. Semuanya merupakan bahan pangan dan produk pertanian yang termanfaatkan.
Pembina Komunitas Edan I Komang Suryawan ditemui di Karang Awak mengatakan, teba adalah ruang terbuka pada bagian belakang dari pekarangan rumah tradisional Bali yang bersemak. Teba dulu dimanfaatkan untuk membuang berbagai jenis sampah dan menyimpan barang – barang yang tidak berguna.
Kesadaran masyarakat memanfaatkan lingkungan hidup untuk kesejahteraan semakin meningkat. Teba tak lagi hanya sebatas tempat membuang sampah dan tempat tumbuhnya semak belukar serta tanaman perdu tapi masyarakat Bali kini berlomba – lomba memanfaatkan teba untuk ketahanan pangan.desi