Dukung KTT G20 dengan Energi Hijau, PLN Bangun 36 PLTS Atap 869 kWp di Bali
Selain membangun PLTS atap, PLN juga menyiapkan PLTS Hybrid di Nusa Penida serta 60 Unit SPKLU Ultra Fast Charging, 21 unit SPKLU Fast Charging dan 150 unit Home Charging untuk dukung KTT G20.
PT PLN (Persero) menyiapkan 36 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap atau _photovoltaic rooftop_ di Bali dengan total kapasitas 869 kilowattpeak (kWp). Keberadaan infrastruktur ini untuk mendukung gelaran KTT G20.
Dalam kunjungan kerja memantau kesiapan pelaksanaan KTT G20, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dukungan PLN sangat penting dalam penyelenggaraan KTT G20 nanti.
Selain PLTS atap, PLN diharapkan dapat menyiapkan _showcase_ PLTS apung yang berlokasi di muara Tukad Badung dengan kapasitas minimal 1 MWp, agar masyarakat Bali dan juga dunia dapat menyaksikan secara langsung transisi energi Indonesia menuju era energi baru terbarukan (EBT).
“Saya pesan ke PLN untuk turut andil untuk mendukung pembangunan panel surya yang mampu memudahkan kegiatan proses penyemaian bibit mangrove yakni dari proses pompa air laut, hingga penyiraman dan pengaliran air laut,” tutur Luhut.
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PLN, Haryanto WS memastikan kesiapan PLN mempercepat pembangunan berbagai infrastruktur pendukung khususnya yang berbasis EBT.
Haryanto menjelaskan, terdapat 3 konsentrasi utama PLN dalam menyiapkan pasokan listrik untuk pelaksanaan KTT G20 saat ini, antara lain, pemasangan _photovoltaic_ pada 35 atap gedung milik PLN dan 1 gedung milik PT Indonesia Power. Ditargetkan pembangunannya bakal rampung pada Juli 2022.
“Kami saat ini sedang menyiapkan atap pada gedung-gedung milik PLN terpasang _photovoltaic_ yakni teknologi yang mampu mengkonversi radiasi matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik, sehingga mampu meningkatkan penggunaan EBT yang mendukung transisi energi sebagai isu utama yang diusung dalam KTT G20,” terang Haryanto.
Berikutnya adalah pembangunan PLTS _Hybrid_ di Nusa Penida, peletakan batu pertama _(ground breaking)_ proyek ini telah dilakukan pada Jumat (18/02) lalu, akan mampu menyumbang pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 3,5 MW.
“Penambahan pembangkit ini menjadi langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan kebutuhan listrik yang diperkirakan naik sebesar 20 persen jelang KTT G20,” ungkapnya.
Fokus ketiga adalah pembangunan 60 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) _Ultra Fast Charging_ dan 21 SPKLU _Fast Charging_ di beberapa lokasi strategis tersebar, serta 150 home charging. Infrastruktur tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik pengisian daya mobil-mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi G20, pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai dibangun pada Agustus 2022.
“Setelah dilakukan pemetaan, terdapat sekitar 656 unit mobil listrik yang akan digunakan selama kegiatan KTT G20 nanti, sehingga PLN menyiapkan SPKLU yang akan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis,” ucapnya.