22/11/2024

SOUL Berbagi dan Melayani di Pesagi— Pemeriksaan Kesehatan dan Menanam Pohon Memperkuat Proses Keterhubungan dengan Tuhan

 SOUL Berbagi dan Melayani di Pesagi— Pemeriksaan Kesehatan dan Menanam Pohon Memperkuat Proses Keterhubungan dengan Tuhan

Bunda Arsaningsih, pencipta metode SOUL melaksanakan kegiatan berbagi dan melayani di Banjar Munduk Juwet, Desa Pesagi, Selemadeg Timur, Tabanan pada Minggu (12/3/2023). Tidak hanya bermeditasi, pada kegiatan tersebut anggota komunitas mempraktekkan proses pembelajaran di SOUL yaitu berbagi dan melayani. Kedua nilai tersebut akan memperkuat keterhubungan dengan Tuhan.

“Jadi tidak hanya bermeditasi tapi juga ada interaksi dengan masyarakat. Kali ini tema kita berbagi  dengan masyarakat dan melayani. Konsep melayani yang dilakukan saat ini adalah melayani dengan tim kesehatan karena di komunitas banyak dokter bergabung, jadi kita ajak untuk melayani di bidang kesehatan untuk masyarakat sini,” kata Bunda Arsaningsih, Pencipta Metode SOUL (Spirit of Universal Life).

Baca Juga :  Center for Dharmic Studies– Pusat Kajian Berbasis Perspektif Hindu Diluncurkan

Pelayanan di bidang kesehatan menurutnya sangat membantu warga sekitar sehingga pelayanan kesehatan telah dua kali dilakukan di tempat itu dan beberapa kali di tempat lain. Ada 40-an dokter yang tergabung dalam Komunitas SOUL melayani kesehatan masyarakat baik dokter mata, gigi, penyakit dalam, dan bedah.

Pada hari itu juga dibagikan 5 kursi roda dan 9 tongkat untuk warga khususnya lansia. Selain itu melayani lingkungan dengan menanam pohon serta membersihkan lingkungan juga merupakan aksi nyata kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. “Proses meditasi merupakan proses keterhubungan dengan Tuhan dan keterhubungan dengan sesama dan lingkungan adalah untuk saling melengkapi. Di sinilah ajang kita untuk berlatih bersosialisasi dan secara manusiawi berinteraksi dengan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga :  EVDS, Fitur Baru PLN Mobile untuk Layani Pengguna Kendaraan Listrik

Konsep berbagi juga terjadi dalam kegiatan tersebut karena secara ekonomi, warga yang memiliki hasil bumi dapat menjualnya di area pemeriksaan kesehatan dan anggota komunitas membeli. “Disini kita memikirkan proses agar masyarakat desa secara perekonomian juga lebih baik. Mereka (anggota komunitas) belajar SOUL dan bergabung dengan komunitas SOUL sehingga dimana ada SOUL action, mereka siap” tandasnya.