27/07/2024

Peluncuran Gerakan BBI di Hari Pertama PPKM

 Peluncuran Gerakan BBI di Hari Pertama PPKM
Badung – Pada hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, terutama di keberangkatan domestik tampak ramai. Hal itu karena pada satu titik di lokasi tersebut dilaksanakan peluncuran gerakan nasional BBI (Bangga Buatan Indonesia). 
Peluncuran dilaksanakan secara hibrid. Secara offline, tamu yang hadir yaitu Menkop dan UKM RI Teten Masduki, Wakil Gubernur Bali Cok Ace, Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Bintang Puspayoga, Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho, dan jajaran OPD Provinsi Bali. Sedangkan secara online dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menko Maritim Luhut Pandjaitan.
Baca Juga :  Tutup Triwulan III, Kanwil DJP Bali Bukukan Penerimaan Pajak Sebesar Rp9,45 Triliun
Penjagaan ke area acara cukup ketat karena orang yang masuk dibatasi. Namun saat tamu mengelilingi stand UMKM, tampak mulai terjadi kerumunan. Petugas bandara kesulitan mengurai kerumunan. Terdengar dari beberapa kali imbauan untuk menjaga jarak yang disampaikan melalui pengeras suara, namun kerumunan masih terjadi.
Meski demikian pelaksanaan gerakan tersebut tanpa memajang produk UMKM, hanya berupa barcode katalog yang bisa discan untuk melihat produk UMKM. Sehingga menghindari sentuhan terhadap barang – barang yang bisa menjadi media penular virus.
Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho mengatakan, produk bisa dilihat di katalog dengan cara scan barcode yang ada di masing – masing stand. Penjualan dilakukan secara online, karena setelah scan barcode pembeli dapat langsung melakukan check out barang yang ada dalam keranjang onlinenya. Pembayaran juga menggunakan non tunai baik QRIS maupun kanal pembayaran non tunai lainnya.
Baca Juga :  Terbanyak se-Indonesia, Penyelenggara KUPVA BB Diminta Patuh
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan, gerakan konsumsi produk dalam negeri dinilai mampu menjaga ekonomi Indonesia bertahan di masa pandemi. Selain itu, UMKM juga akan terbantu dengan adanya penjualan dari masyarakat Indonesia sendiri.
“Gerakan menggunakan dan mengonsumsi produk dalam negeri ini untuk membantu UMKM yang  saat ini kegiatan usahanya banyak yang terganggu,dan mengalami penurunan omzet serta pendapatan,” ujar Teten.tta