Menuju Green Economy, Menteri PUPR Ajak Ukernya Tanam Pohon
Denpasar – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya mewujudkan green economy ke depan. Dalam rangka menuju green economy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengajaka para kepala balai di unit kerja masing – masing daerah di Indonesia untuk menanam puluhan ribu pohon.
Saat virtual meeting, Minggu (6/12) Basuki menyampaikan, penanaman pohon yang dilakukan pada hari itu, selain dalam rangka Hari Bakti PU ke-75, juga akan dilanjutkan pada Januari 2021.
Ada beberapa hal yang diarahkan Presiden kepadanya yaitu ke depan pembangunan apapun yang akan dilakukan, harus berimpact pada penyediaan lapangan kerja mengingat dampak pandemi Covid-19 terhadap pengangguran cukup signifikan. “Pengangguran bertambah, angkatan kerja baru bertambah, PHK bertambah,” ungkapnya.
Sehingga ke depan semua kegiatan PUPR tidak hanya berimpact pada pembangunan tapi juga prospeknya pada penyediaan lapangan kerja. Begitu juga pada penanaman pohon yang dilakukan pada hari itu. Jika hanya menanam saja tidak ada yang merawat maka tanaman akan mati.
Maka dari itu tanah yang ditanami pohon bisa dikontrakkan atau dikerjasamakan dengan organisasi di desa disertai dengan penanggungjawabnya. Sehingga kegiatan penanaman pohon juga termasuk kegiatan padat karya. “Penanaman dan pemeliharaan pohon ini juga membuka lapangan kerja. Rencananya akan dirumuskan dengan kelanjutan penanaman pohon ini,” ujarnya.
Penanaman pohon ini juga menuju green economy yang akan dijual ke internasional. “Kegiatan kita ini dimonitor oleh pecinta lingkungan, dan ini akan bisa menjadi promosi Indonesia. Itu saya kira akan bisa mengolah ini, balai – balai menyiapkan anggarannya untuk pemeliharaan penanaman pohon ini,” imbuhnya.
Jenis tanaman yang ditanam pun tidak hanya tanaman tahunan tapi juga bermanfaat bagi penduduk sekitar seperti, jengkol, bambu, karena bamboo bisa diambil rebung sampai batang serta daunnya. Tanaman yang ditanam pun harus memiliki nilai ekonomi dan membuka lapangan kerja. “Aren juga mempunyai nilai ekonomi tinggi, bisa jadi kolang kaling dan membuka lapangan kerja,” imbuhnya.tta