Ketahui Gejala Delirium pada Pasien Covid19
“Dalam dunia medis ada beberapa tingkatan kesadaran. Ada kesadaran penuh, sampai kondisi koma,”
Belakangan kita kerap mendengar kata delirium pada pasien Covid19. Delirium adalah keadaan dimana pasien mengalami penurunan kesadaran atau berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya.
Dokter Sungadi Santoso atau dr. Sung menjelaskan, di dalam dunia medis ada beberapa tingkatan kesadaran, diantaranya mulai dari sadar penuh sampai koma. Kesadaran adalah kondisi dimana seseorang dapat memberikan respon yang sesuai terhadap lingkungan dan orang di sekitarnya.
Level kesadaran normal atau sadar penuh (compos mentis) adalah kondisi seseorang dapat menjawab pertanyaan dengan baik, merespon lingkungan dengan baik atau dapat merespon orang di sekitarnya.
Level apatis adalah kondisi acuh tak acuh, tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Level delirium, terjadi penurunan kesadaran, pasien seperti bingung, terjadi disorientasi baik terhadao orang, tempat, waktu.
“Ditanya nama, dia jawab bingung atau menjawab lama, dia tidak ingat tinggal dimana, dan sebagainya,” ungkap dr. Sung sambil menyebut pada level delirium pasien Covid 19 juga akan mengalami gelisah.
Level somnolen atau letargi, biasanya kondisi pasien letargi seperti lelah berat atau mengantuk berat. Namun dalam kondisi tertidur itu, seseorang masih bisa memberikan respon secara verbal. “Ketika kita tanya, dia masih bisa respon dan menjawab. Tapi ketika dihentikan, pasien kembali tidur,” ujarnya.
Level stupor, kondisi kesadaran sesorang menurun sehingga tidak merespon jawaban secara verbal lagi tapi masih bisa merespon rangsangan berupa nyeri. Misalnya pada pasien dengan level kesadaran ini, ketika kita bangunkan, kita ajak bicara pasien tidak merespon. Tapi ketika dicubit, dia akan merespon. “Kalau kita garuk dengan kuat, tekan dengna ujung pensil atau pulpen, dia akan merasakan respon terhadap rasa nyeri,” jelasnya.
Level kesadaran yang lebih rendah lagi yaitu koma. Seseorang tidak merespon rangsangan apapun baik verbal bahkan rangsangan nyeri sekalipun. Tapi pasien tersebut masih hidup hanya tidak memberikan rangsangan.
Kata dr. Sung, yang perlu diingat adalah penurunan kesadaran pada level delirium, bukan hanya milik pasien Covid19 tapi ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran ke level delirium seperti, epilepsy, cedera kepala akibat kecelakaan sehingga ketika ditanya, mereka akan bingung menjawab.
Ketika kamu ketemu seseorang dalam kondisi seperti itu, jangan dimarahi ya guys.. Tapi perhatikan dulu, apakah terjadi penurunan kesadaran lebih rendah? Kalau iya, bawa segera ke rumah sakit. Pada kasus – kasus orang yang usai mengonsumsi alkohol juga terjadi penurunan kesadaran.
Pengaruh obat – obatan juga dapat menimbulkan dampak penurunan kesadaran. Demikian juga ketika terjadi gangguan elektrolit misalnya usai dijemur di bawah matahari, setelah berkeringat banyak atau pada kasus orang yang mengalami gula darah terlalu tinggi, antara 300 – 400, pasien bisa mengalami koma. Penyebab lainnya adalah kurangnya kadar oksigen dalam tubuh.tta