Dijaga Sosok Monyet, Pura Geger Memiliki Beji Air Tawar yang Bersumber dari Pasir Pantai
Badung – Sesosok kera berwarna abu sedang memandangi sepasang calon pengantin yang mengambil foto bernuansa wedding, di Jalan Pura Geger, Kuta Selatan. Pasangan calon pengantin dari China itu tampak ditemani perias pengantin dan fotografer. Pemandangan di sekitar Jalan Pura Geger memang membuat seseorang berimajinasi akan gambar seni. Suasana gersang, kering, hanya batang pohon tanpa dedaunan, dan beberapa monyet menjadi pemandangan khas menuju Pura Geger.
Siapa sangka Pura Dalem Pemutih atau yang sering disebut Pura Geger merupakan tempat sthana dari Sang Hyang Maruti atau Hanoman. Bendesa Adat Peminge yang merupakan pengempon Pura Geger I Made Warsa, belum lama ini menuturkan, pura ini diyakini dijaga wenara petak atau maruti (dalam wujud monyet). Kadang kala Sang Hyang Maruti menampakkan diri kepada pamedek yang tangkil. Itu sebabnya ada lingga di pura tersebut yang merupakan personifikasi dari Maruti.
“Jika tidak direstui tangkil, mungkin beliau memberikan wangsit atau kode untuk tidak ke dalam. Kadang kala disaat piodalan bisa juga ada orang trans sebagai tanda suksesnya upacara di pura ini,” tuturnya.
Pura yang juga merupakan jejak perjalanan suci Dang Hyang Dwijendra ini masuk dalam Pura Sad Kahyangan. Pura Geger merupakan pura yang berusia cukup tua dan diyakini memiliki kaitan dengan puri – puri atau kerajaan yang ada di Bali, meski kajian resminya belum ada.
Analisa ini berdasarkan dari adanya bangunan atau palinggih utama meru tumpang tiga (meru bersusun tiga) yang merupakan sthana dari Ida Ratu Dalem Pamutih. Ada juga palinggih Taru Sabo Bali yang cukup besar, yang merupakan histori dan cikal bakal dari pura yang terletak di Pantai Geger itu.
Banyak cerita magis yang dialami pamedek sendiri yang berasal tidak hanya dari Desa Adat Peminge tapi juga dari luar desa adat meyakini Pura Geger adalah pura yang memberikan kesejahteraan secara umum bukan hanya kepada warga Desa Adat Peminge saja.
Uniknya di Pura Geger ini terdapat beji atau tirta mumbul yang terdapat di Pura Taman Dane Sedahan Geger. Letaknya di bawah bukit tempat berdirinya Pura Geger. Di tebing bukit ini ada sumber air berupa kelebutan air tawar yang diyakini sebagai amerta untuk panglukatan atau membersihkan diri.
Keberadaan tirta itu tidak setiap hari ada. “Dengan kepercayaan kami, dengan membawa banten dan mangku dengan restu Tuhan bisa saja pamedek memperoleh tirta, bisa saja tidak,” ungkapnya.
Dapat dimaklumi, jika air terasa tawar jika berasal dari pancoran atau gunung. Namun tidak demikian dengan beji di Pura Geger ini. Sumber airnya berasal dari dalam pasir pantai, namun rasa airnya tawar. Jika dinalarkan seharusnya air tersebut terasa asin, namun justru air yang kemunculan menyembul ke atas itu terasa tawar.
Perpaduan air laut dan air tawar ini diyakini sebagai sarana pembersihan dan panyucian diri yang tiada duanya. “Walaupun pengempon hanya dua banjar, tapi kami bersyukur dengan pasuecan kemakmuran Tuhan ini,” ungkapnya.
Khasiat tirta diyakini dapat menyembuhkan sakit, memberikan keharmonisan dalam rumah tangga, sebagai sarana pembersihan di areal pekarangan rumah dan pembersihan bhuana agung dan bhuana alit.tta