Buang Sampah Sembarangan, Empat Anak Muda Pungut Bawa ke TPS
Empat anak muda di Denpasar satu ini patut diacungi jempol. Pasalnya, di usia belasan tahun mereka sudah memiliki inisiatif untuk menjaga lingkungan dari sampah. Aksi pungut sampah yang dilakukan tergolong sepele, namun dampaknya luar biasa. Hal itu mereka lakukan karena masih ada penduduk di Kota Denpasar yang membuang sampah sembarangan yaitu di sungai, di selokan, di pantai dan bahkan kolam.
Mereka prihatin dengan daerah perairan yang seharusnya tempat air mengalir, justru menjadi tempat dibuangnya sampah. Padahal Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ada di dekat rumah warga tapi penduduk seakan enggan membawanya ke TPS. Pada akhirnya sampah dibuang di lingkungan rumah terdekat mereka yaitu di kolam tadah hujan.
Dulunya kolam itu bekas basement parkir. Namun karena terbengkelai, air hujan akhirnya menggenangi membentuk kolam yang luas, dihiasi dengan sampah. Komang Evan Febrian (17), satu dari empat anggota grup, ditemui Senin (13/2/2023) di lapangan, bekas pameran Jalan Gunung Agung menuturkan, mereka tak ingin tempat mengalirnya air dihambat oleh sampah seperti sungai, parit kecil di kota dan kolam bekas basement yang sedang mereka bersihkan saat itu.
Warga menurutnya enggan peduli masalah kesehatan apalagi masalah lingkungan. Padahal jika sampah, utamanya sampah plastik digenangi air hujan justru akan jadi tempat bersarangnya nyamuk. Hal itu pun akan mengusik kenyamanan tempat tingga warga. Bahkan saat aksi bersih -bersih, ada warga yang membuang sampah, padahal jelas – jelas mereka sedang membersihkan sampah di tempat itu.
Sampah itu dipungut dan mereka bawa ke TPS. Aksi mereka dimulai sejak Januari 2023. Di awal memulai, mereka membuat video di akun sosial media mereka tentang aksi pungut sampah itu. Tak sangka video itu mendapat respon dari netijen dan memuji aksi mereka. Mereka pun mendapat donasi baik berupa peralatan untuk memungut sampah maupun Alat Pelindung Diri (APD) bagi mereka ketika bekerja.
Bersama temannya Kadek Trisna Winanta (18), Putu Kompyang Swastika (19), dan Ketut Jian Ananda Putra (20), aksi bersih – bersih lingkungan dilakukan tak terjadwal. “Ketika lihat ada sampah yang mengganggu dan sedang senggang, kamu langsung gas ke lokasi,” ucapnya.