27/07/2024

Bali Butuh Booster Khusus Free Visa On Arrival

 Bali Butuh Booster Khusus Free Visa On Arrival

Sejumlah pihak menyambut baik dengan antusias adanya penerbangan langsung hari dari Singapore Airline yang di mulai hari ini rute Singapore – Bali yang di harapkan segera menggairahkan kembali Pariwisata Bali yang mati suri semenjak adanya pandemi global dari Maret 2020.

Salah seorang pelaku pariwisata Wayan Suena yang merupakan pemilik dari Indonesia Impression Tour menanggapi adanya penerbangan International yang sudah mulai masuk ke Bali dengan ekpresi biasa biasa saja karena dia yakin tidak akan banyak membawa perubahan bagi Pariwisata Bali jikalau pemerintah pusat tidak melakukan sesuatu yang lebih extrim bagi ekonomi masyarakat Bali.

Baca Juga :  Sebelum Traveling ke Bali, Perhatikan Dulu Kesiapan Faskes

Menurut dia, Pemerintah Bali sudah berbuat yang terbaik untuk membangkitkan ekonomi masyarakat Bali di luar pariwisata dan juga bekerja sangat keras untuk membangkitkan kembali Pariwisata Bali dengan batas kewenangan yang di miliki dan dia menyarankan kepada semua pihak untuk memberi dukungan yang terbaik untuk pemerintah Bali saat ini.

Justru yang masyarakat Bali harus tuntut kepada Pemerintah Pusat tidak hanya adanya penerbangan Internasional langsung, tetapi harus di barengi dengan penerapan kembali Free Visa On Arrival dan penurunan nilai klaim asuransi yang di miliki wisatawan di samping pembebasan karantina ketika masuk Bali selama wisatawan sudah memiliki surat vaksin dan bebas covid yang sudah di sesuaikan dengan standard perjalanan Internasional.

Baca Juga :  Tumbuh 56%, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali Layani 605.133 Penumpang Periode Maret 2022

Menurutnya Bali butuh booster khusus Free Visa On Arrival agar membangkitkan kembali Pariwisata Bali yang sudah cukup menderita dari Maret, 2020 karena Pandemi global ini dan Wayan Suena yakin akan menarik kembali minat wisatawan kembali ke Bali dalam jangka pendek. Jika hal tersebut di abaikan Pemerintah Pusat, dia yakin akan semakin banyak aset aset masyarakat Bali yang bergerak dalam industri pariwisata akan di miliki oleh bukan orang Bali .