Bali Akan Buka Pariwisata Berbasis Vaksin
Denpasar – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) telah merancang pariwisata berbasia vaksin di lima kantong pariwisata Bali yaitu Kuta, Nusa Dua, Sanur, Ubud, Nusa Penida.
Menparekraf Sandiaga Uno, Kamis (25/2) saat mengunjungi salahsatu tempat wisata di Kuta mengatakan, dengan program ini akan semakin banyak yang diikutsertakan dalam vaksinasi di Bali, segera bangkit dan Bali kembali pulih. Ia juga berharap vaksinasi ini dapat terjadi di semua destinasi pariwisata di Indonesia. “Hari ini kita mulai di Bali,” ujarnya.
Menurutnya pariwisata berbasis vaksin ini juga bisa disebut medical tourism atau wellness tourism. Terkait timelinenya, diakui ia sedang membicarakan dan pastikan.
“Kita harapkan tidak terlaku lama lagi. Harapan kita Bali ini mulai di puncak, Maret ke atas. Jadi kita harapkan dalam waktu yag tidak terlalu lama sektor pariwisata dan ekraf di Bali ini bisa dimulai vaksinasi secara masif dan dengan mobilitas yang tinggi,” ungkapnya.
Pariwisata berbasis vaksin khusus di Bali ini dikatakan konsepnya park and inject seperti di Waterboom yanh memiliki luas 2,7 ha. Konsep ini juga dikombinasikan dengan vaksin mandiri yang sedang difinalisasikan oleh tim kesehatan.
Destinasi wisata yang jadi percontohan untuk pariwisata berbasis vaksin ini yaitu Nusa Dua, Ubud, Sanur, Kuta, Nusa Penida. Wilayah ini menjasi percontohan lantara mobilitas pariwisata cukup tinggi dan dari segi intensitas kunjungan pariwisata dan ekrafnya juga cukup tinggi.
Lima wilayah itu diharapkan bisa menjadi kantong – kantong pariwisata yang free Covid 19 zone. Target pekerja pariwisata yang divaksin di Bali lebih dari 2 juta orang. Namun jika cakupan vaksinasi 70% saja menurutnya sudah bagus. “Memang targetnya tinggi tapi bukan tidak mungkin dilakukan, asal ada kolaborasi dari stakeholder,” tandasnya.
Kuta dan beberapa wilayah di Bali yang masih sepi akan dipromosilan tentunya dengan vaksinasi, kepatuhan prokes 3 M dan 3T serta kehadirannya juga merupakan suatu promosi Bali.tta