Akses Keuangan Belum Merata

 Akses Keuangan Belum Merata

Giri Tribroto/BDN-tta

Denpasar – Tingkat pemahaman dan akses keuangan di Indonesia belum merata antara pedesaan dan perkotaan. Sebab, akses keuangan di wilayah perkotaan 83,6 persen masih lebih tinggi daripada wilayah pedesaan yang hanya 68,5 persen.

Baca Juga :  WUJUDKAN AKSES KEUANGAN YANG BERTANGGUNGJAWAB DAN PRODUKTIF-- OJK Gelar Kick Off Bulan Inklusi Keuangan di Balikpapan

Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Giri Tribroto, Rabu (29/12) mengatakan, berdasarkan Survey Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2019, diketahui indeks literasi keuangan nasional sebesar 38,3 persen meningkat dari tahun 2016 yaitu sebesar 29,7 persen.

Baca Juga :  Kembangkan Pertanian, Kadin Bali Bentuk Kelompok Tani Pola Organik pada Sistem Subak Bali

Sementara itu, indeks inklusi keuangan nasional tahun 2019 sebesar 76,19% meningkat dari tahun 2016 yaitu sebesar 67,8%. Target tingkat inklusi keuangan pada tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo adalah sebesar 75% sehingga target telah tercapai. Sementara target sampai dengan tahun 2024 sebesar 90%.

Untuk Provinsi Bali tingkat literasi dan inklusi keuangan di tahun 2019 berada di atas rata-rata nasional. Untuk tingkat literasi, Provinsi Bali memiliki indeks sebesar 38,06%. Sedangkan tingkat inklusi dengan indeks sebesar 92,91%.

Baca Juga :  OJK Dukung Upaya Berantas Judi Online

Berdasarkan strata wilayah, indeks literasi keuangan di Provinsi Bali perkotaan 42,41%, pedesaan 33,68%. Berdasarkan strata wilayah, indeks inklusi keuangan di Provinsi Bali, perkotaan 93,72% dan pedesaan 92,11%.tta