Kolaborasi Srikandi PLN dan YBM PLN Dukung Peningkatan Kapasitas UMKM di Bali Melalui Program Gerobak Cahaya
Denpasar- PT PLN (Persero) melalui komunitas pegawai perempuan Srikandi PLN dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN secara aktif memberikan perhatian kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali melalui program Gerobak Cahaya.
Program yang menjadi salah satu agenda YBM PLN ini bertujuan untuk memberdayakan pedagang kecil yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya agar dapat memperoleh akses terhadap modal ataupun melalui fasilitas prasarana untuk mendukung usahanya.
Kali ini, melalui komunitas Srikandi PLN, Gerobak Cahaya disalurkan kepada Nuryadi pemilik usaha Bakso Wong Solo yang selama ini berkeliling menjajakan baksonya di sekitar kawasan Masjid Sudirman dan Masjid Al-Furqon, Denpasar.
Nuryadi yang sudah 11 tahun berkeliling berjualan bakso ini, mengalami kesulitan karena gerobaknya sudah tidak layak digunakan dan tak menarik bagi pembeli, namun untuk membeli atau memperbaiki gerobak baksonya, membutuhkan modal yang tak sedikit.
Kini, berkat bantuan Gerobak Cahaya, dirinya semakin percaya diri untuk berkeliling menawarkan bakso buatannya.
“Bantuan yang diberikan ini sangat kami butuhkan, apalagi kondisi gerobak saya bannya sudah tipis, banyak bagian yang bolong dan kurang menarik, untuk itu kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan melalui gerobak baru ini,” ucapnya.
Peran sang istri, Fajar Suryani, dalam usaha bakso miliknya juga tak kecil. Untuk mendukung produksi bakso, tiap harinya Fajarlah yang berbelanja bahan dan membantu pembuatan bakso. Tak hanya itu, ia juga selalu sigap membantu suami berkeliling berjualan bakso.
“Kami bersyukur atas bantuan ini karena sangat membantu kami. Mudah – mudahan dengan gerobak bakso baru ini, dagangan kami semakin laris diminati orang – orang,” ucapnya.
Ketua Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Ni Made Sumariyani saat menyerahkan bantuan ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk peran PLN dalam menerapkan Environment, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan sebagai salah satu inti praktik bisnis perusahaan.
“Peran Srikandi PLN tak hanya berkutat pada internal PLN saja namun juga menularkan semangat kesetaraan gender di lingkup eksternal salah satunya mendukung Ibu Fajar ini yang sehari – hari bekerja membantu suami dalam mencari nafkah,” jelasnya.
Dirinya berharap bahwa bantuan yang diberikan mampu meningkatkan motivasi bagi UMKM agar makin berdaya sehingga mampu mengembangkan usahanya di masa yang akan datang.
“Kami memiliki mimpi agar perempuan – perempuan tak hanya sukses di ranah domestik saja, namun kedepannya dapat menghilangkan sekat – sekat dan stereotype yang menghalangi perempuan untuk bisa berkarya di ruang publik demi mendukung keluarganya,” pungkas Sumariyani. ***