18/11/2024

Bali Tak Lagi Otentik

 Bali Tak Lagi Otentik

Apa yang dibutuhkan desa wisata untuk berkembang? Begitu banyak desa di Bali yang memiliki potensi wisata. Desa Panglipuran yang terkenal dengan kebersihannya bahkan sudah tersohor sejak lama sebelum program desa wisata menggema.

Desa Tenganan Pagringsingan, sudah lama menjadi daya tarik yang unik. Lalu desa manalagi yang siap menjadi tersohor dengan keauntentikan alam, budaya, dan manusia Balinya?

Bali memiliki 197 desa wisata yang siap dikembangkan dan menjadi sumber ekonomi masyarakat di desa. Persoalannya adalah, adakah masyarakat yang mau dan berkomitmen untuk menjaga desanya tetap autentik dengan budayanya dan segala keaslian yang ada?

Salah satu keaslian yang diharapkan terjaga dengan lestari adalah sistem pertanianny. Jangan hanya karena menjadi atraksi wisata lalu desa dibangun sedemikian rupa dengan infrastruktur yang megah, mewah dan ditambah dengan “buatan – buatan” baru lainnya. Termasuk kegiatan bertani yang dibuat – buat untuk menjadi atraksi.

Sistem pertanian modern berdampak terhadap pergeseran ikon pariwisata Bali, dari pertanian dan budaya bergeser ke pantai, club malam, dan hotel mewah. Hal itu membuat tidak hanya lingkungan yang terganggu keseimbangannya tapi juga berdampak terhadap pergeseran minat masyarakat dalam memilih profesi, dari bertani ke pemandu wisata.

Otentik Balinese adalah kunci berkembangnya pariwisata Bali. Dimulai dengan dibangunnya museum Bali dan hotel Inna Veteran menjadi tonggak tumbuhnya pariwisata Bali. Alam Bali yang apa adanya, masyarakat Bali dengan budayanya, kegiatan upacaranya sehari – hari dan kegiatan ekonominya yang orisinil menjadi daya pikat wisatawan mancanegara datang.

Baca Juga :  Bali Over Turis, Eksistensi Lingkungan dan Budaya Bali Terancam