Begini Cara Badung Kendalikan Harga Pangan
Daging sapi, daging babi, minyak goreng di Kabupaten Badung kerap mengalami kenaikan harga terutama pada hari – hari tertentu. Tapi tenang saja, Kabupaten Badung bersama Bank Indonesia telah memiki strategi agar harga bahan pangan tersebut tak melambung lebih tinggi lagi.
Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Donny H. Heatubun, Kamis (14/10/21) mengatakan, upaya menjaga harga di Kabupaten Badung dan Bali telah dirancang terutama persiapan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Bank Indonesia yang mempunyai tugas mengatur sistem pembayaran termasuk mencetak uang tersebut, mencatat sejumlah komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi pada bulan perayaan Galungan dan Kuningan sejak 2018 hingga semester I 2021.
Dari kelompok makanan yang menjadi penyumbang inflasi yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, daging babi, cabai rawit dan cabai merah. Sedangkan dari kelompok non makanan yaitu emas perhiasan dan canang sari yang menjadi penyumbang inflasi. Untuk itu, strategi yang ditawarkan BI untuk menjaga harga stabil diantaranya, melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD), baik dengan kabupaten lain intra provinsi maupun antar provinsi untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan yang masih defisit (kebutuhan lebih besar dibanding produksi).
Kedua, mendorong pemanfaatan situs SIGAPURA untuk edukasi belanja bijak, optimalisasi penggunaan CAS (Controlled Atmosphere Storage) serta digitalisasi UMKM pangan di sektor pertanian, peternakan dan perikanan sesuai arahan Presiden dalam Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2021.
Sekda Badung Adi Arnawa juga sepakat untuk mengoptimalkan penggunaan CAS sebagai sarana penyimpanan hasil panen, terutama komoditas cabai sehingga tidak terjadi kelangkaan pasokan di pasar. Sesuai karakteristiknya, produksi cabai cenderung tidak merata sepanjang tahun karena faktor cuaca.
Hasil panen melimpah di saat musim kemarau, sementara terdapat potensi risiko gagal panen pada musim hujan. Oleh krena itu, CAS diyakini sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan stok cabai merata sepanjang tahun, sekaligus menjaga stabilitas harga cabai di Kabupaten Badung.
Kabupaten Badung juga akan menjalin sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk Perumda Pasar Mangu Giri Sedana untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga dengan mengatasi kendala produksi dan distribusi. Penjajakan KAD dengan kabupaten lain untuk memenuhi kebutuhan komoditas pangan yang defisit di Kabupaten Badung juga akan mulai dilakukan, mendorong peningkatan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat sektor UMKM untuk bertahan dan naik kelas merupakan upaya – upaya untuk mengendalikan inflasi atau perubahan harga.
Salah satu langkah yang akan ditempuh ialah kajian peningkatan produksi cabai pada musim hujan dan adopsi digitalisasi UMKM, baik di sisi hulu maupun hilir, dan meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian lewat penguatan kelembagaan petani, perluasan akses pemasaran dengan pemanfaatan platform digital, serta optimalisasi penyaluran KUR Pertanian dengan mempercepat dan mempermudah penyalurannya.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Badung juga akan melakukan pemantauan harga dan kelancaran distribusi bahan pangan secara intensif, maupun kegiatan pasar murah. Di samping itu, langkah moral suasion secara efektif dan terukur juga akan dilakukan untuk menjaga ekspektasi positif masyarakat dengan cara imbauan kepada masyarakat untuk berbelanja secara wajar dan tidak panik. Ia juga mengimbauan kepada distributor untuk tidak menimbun stok bahan pangan, serta melaksanakan inspeksi ke pasar dan pergudangan untuk memastikan ketersediaan stok barang.tta