22/11/2024

RELATIONAL DIALECTICAL THEORY

 RELATIONAL DIALECTICAL THEORY

Salah satu implementasi theory dialectical theory yaitu komunikasi tenaga kesehatan dengan masyarakat dengan menggunakan bahasa atau istilah – istilah yang umum./ist

Komunikasi tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari – hari. Komunikasi tidak hanya terjadi di rumah tapi juga di tempat kerja, sekolah dan lingkungan. Kehidupan dapat berjalan lancar, pekerjaan berjalan sukses, kita mencapai sesuatu yang diinginkan, perkuliahan ataupun sekolah juga dapat berjalan dengan baik berkat komunikasi.

Ada beberapa alasan yang mendorong perlunya komunikasi dipelajari (Cangara,2016), yaitu;

  1. Komunikasi yang baik dengan orang lain akan membantu seseorang mempermudah mendapatkan rejeki, sahabat dan pelanggan.
  2. Semakin banyak orang tidak mengenal etika berkomunikasi. Seperti kita ketahui, belakangan semakin berkembangnya jaman dan mendapat pengaruh dari dunia luar membuat orang semakin tidak beretika dalam komunikasi. Jika dulu, seorang anak selalu berpamitan dan berkomunikasi yang santun dengan orang tua ketika berangkat ke sekolah, kini dengan pengaruh media sosial seperti Youtube dan Tiktok, membuat anak – anak mudah meniru cara berkomunikasi seperti dalam media sosial tersebut.
  3. Dengan mengetahui konsep, teori, dan dasar – dasar praktek komunikasi yang baik, seseorang bisa menjadi pekerja komunikasi yang terampul dan professional dalam melaksanakan tugas – tugas yang diembannya.

Beberapa pakar komunikasi telah mengemukakan penelitiannya tentang teori – teori komunikasi. Diantaranya,

  1. Almant dan Taylor yang menemukan social penetration theory
  2. Aristotle menemukan teori tentang rhetoric
  3. Leslie Baxter dan Barbara Montgomery menemukan relational dialectical theory
  4. Berger and Calabrese yang menemukan tentang uncertainly reduction
  5. Burgoon yang menemukan expectancy violation theory
  6. Burke yang menemukan tentang dramatism
  7. Festinger yang menemukan tentang cognitive dissonance theory

Relational Dialectical Theory

Yang menarik untuk dibahas adalah teori dari dua akademisi komunikasi yaitu Leslie Baxter dan Barbara Montgomery yang menemukan tentang relational dialectical theory. Relational dialectics theory adalah gaya berkomunikasi dalam rangka menyatukan perbedaan – perbedaan orang yang melakukan komunikasi.

 

Penulis menyebut teori ini menarik karena sangat dekat dengan kehidupan kita. Komunikasi dalam sebuah hubungan ternyata juga mendapat perhatian dari pakar – pakar komunikasi. Teori ini juga menurut penulis dapat membedah permasalahan – permasalahan rumah tangga yang dewasa ini semakin banyak mengalami keretakan bisa jadi karena memiliki cara pandang berbeda – beda.

 

Cara pandang yang muncul akibat dari ilmu pengetahuan yang didapat ditambah dengan pengalaman – pengalaman yang semakin beragam, membuat satu dan lainnya memiliki sifat egois dan merasa paling benar.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bali Lanjutkan Kolaborasi Adakan Vaksinasi Booster Untuk Masyarakat

Contohnya kasus perceraian. Dikutip dari Balipost.com yang tayang pada 22 Juni 2021 disebutkan bahwa selama pandemi Covid-19, angka perceraian naik tajam. Pada 2020, perkara perdata di wilayah Badung dan Denpasar, yang masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, ada sebanyak 1.224 kasus, yang mana kasus  perceraian merupakan salah satu kasus perdata. Dari 1.224 kasus tersebut, 895 merupakan kasus perceraian dan sudah diputus. Angka ini juga merupakan akumulasi kasus 2019 yang diputus pada 2020. Pada 2021, kasus perceraian ternyata naik tajam dan masih mendominasi gugatan yang masuk dari Badung dan Denpasar. Dari 639 gugatan, 453 gugatan merupakan gugatan perceraian.

Disebutkan juga, selain karena faktor ketidakcocokan, kasus perceraian dipicu kehadiran orang ketiga.  Dalam masa pandemi Covid19, faktor ekonomi menjadi salah satu bagian penyebab dari keretakan rumah tangga mereka. Di era yang serba matrealistis saat ini, bukan mustahil lagi, jika faktor ekonomi menjadi penyebab ketidaknyamanan dalam sebuah hubungan (relation). Bahkan di masa pandemi, penyebab ini semakin menguat karena semakin banyak orang di-PHK dan kehilangan pekerjaan serta mengalami penurunan pendapatan.

Baca Juga :  OJK dan Pemkab Jembrana Bersinergi Luncurkan Program TPAKD

Maka, dengan menelaah teori relation dialectical dapat memberikan ruang untuk menelaah ke dalam diri sendiri atau masing – masing individual agar dalam sebuah hubungan terjadi penyatuan atau kesamaan. Dengan teori ini pula upaya – upaya komunikasi bisa dilakukan untuk menyatukan cara pandang yang berbeda serta menemukan solusi dalam perkara perceraian.

Relation Dialectic Theory memiliki empat asumsi mengenai hidup berhubungan:

  1. Hubungan bersifat fluktuasi (up and down) antara keinginan – keinginan yang bertentangan.
  2. Sebuah hubungan tentu akan mengalami perubahan – perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan ini dicerminkan dengna tingkat keintiman dan kedekatan dalam hubungan. Hal ini akan memengaruhi cara mengungkapkan kebersamaan dan kemandirian, yang bisa saja berubah.
  3. Pertentangan atau kontradiksi adalah fakta yang paling mendasar dalam hidup berhubungan (relation). Meskipun pertentangan ini berupaya dihindari dalam sebuah hubungan namun akan selalu muncul dalam suatu hubungan.
  4. Dengan komunikasi maka pertentangan dalam hubungan dapat dinegosiasikan dan ditemukan titik temu dari pertentangan tersebut dan benang merah dari pertentangan. Sehingga dalam hal ini, komunikasi berperan memberikan solusi dan penyelesaian atas suatu masalah dalam relation.