Miris, Ini Nasib Okupansi Hotel di Bali
Mangupura, – Miris bisa dikatakan nasib pariwisata di Bali menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sebelumnya pelaku pariwisata berharap di libur Lebaran bisa panen dari pasar dometik yang berlibur ke Bali dan merupakan starting point yang bagus sebelum border internasional di buka di bulan Juli 2021. Namun harapan itu kini hilang karena kondisinya akan sama seperti kondisi sebelumnya yaitu hotel-hotel pada kosong.
Wakil Ketua Kadin Bali Bidang Akomodasi dan Pengembangan Pariwisata, Dr. (C) I Made Ramia Adnyana, S.E., M.M., CHA. di Kuta mengatakan kondisi hotel di Bali terutama dalam menyambut libur Hari Raya Lebaran masih stagnan. H-7 menjelang Idul Fitri saat ini, tingkat okupansi hotel masih tergolong sepi.
“Okupansi hotel masih kebanyakan single digit di wilayah Kuta, Seminyak dan Ubud,” ujarnya.
Wakil Ketua PHRI dan BPPD Badung ini mengatakan sepinya tingkat okupansi bisa dilihat dari tren booking di reservasi. Keadaan yang berlangsung ini diperkirakan juga dampak dari imbauan untuk tidak mudik dari pemerintah.
Kendati demikan Ramia mengakui sangat memahami langkah strategis yang diambil pemerintah terkait larangan mudik yaitu dalam rangka menekan pandemi Covid-19 .Termasuk jangan sampai terjadi seperti di India dan beberapa negera lainnya.
Ketua DPD Masata Bali ini pun menyebutkan dengan bercermin kondisi pariwisata jelang Hari Raya Lebaran ini maka estimasi sementara kondisi bisnis pada 2020 dan 2021 masih kurang lebih sama. Walaupun ada kenaikan sedikit namun pendapatan belum mampu meng-cover expanses yang dikeluarkan sehingga masih rugi (lost).
Sementara itu kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada Maret 2021sebanyak 3 kunjungan atau turun 99,998 persen dibandingkan catatan jumlah wisman di bulan Maret 2020 mencapai 167.461kunjungan.
“Bila dibandingkan dengan catatan Februari 2021 kunjungan wisaman ke Bali juga tercatat turun75 persen. Dari 12 kunjungan di Februar i2021 menjadi 3 kunjungan di Maret 2021,” kata Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya di Denpasar.
Menurutnya seluruh wisman pada Maret 2021 masuk melalui pintu udara atau bandara udara I Gusti Ngurah Rai. Hal ini membuat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Maret 2021tercatat sebesar 10,24 persen atau naik1,25 poin dibandingkan TPK bulan Februari 2021(m-t-m) yang tercatat sebesar 8,99 persen. Peningkatan TPK (m-t-m) tertinggi tercatat pada TPK hotel bintang 1 setinggi 6,29 poin.*ana