Ibu – ibu di Lingkungan Permata Giatkan Urban Farming
Badung – Ibu – ibu di Lingkungan Permata, Nusa Dua kini tak perlu merasakan kejenuhan lagi. Pasalnya mereka telah memiliki kegiatan positif, menyenangkan serta menghasilkan yaitu berkebun di rumah masing – masing serta di Balai banjar. Kamis Siang (22/4/2021), ibu – ibu sedang berkumpul dari Balai Banjar untuk mendengarkan pengarahan ketua kelompoknya.
Ni Wayan Leri, Ketua Kelompok Urban Farming Permata, Nusa Dua menuturkan, kelompok wanita bertani urban berdiri sejak 2014 dengan kegiatan berkebun yang dilakukan di pekarangan rumah masing – masing anggotanya.
Selain di rumah, dengan memanfaatkan lahan yang terbatas di Balai Banjar Permata, kelompok membuat Demonstration Plot (demplot) berupa pengolahan tanaman sayur dan bahan minuman organik hasil hidroponik. Ibu – ibu di Nusa Dua ini juga beternak ayam kampung dan mengolah kompos dari sampah organik.
Produk hasil pengolahan telah dikemas dan memiliki ijin berlabel IRT. Hingga kini produk yang telah dipasarkan antara lain berupa makanan seperti pizza dan pie susu dari tepung mocaf, olahan minuman kesehatan seperti jahe merah dan rosella, kunir asam dan jahe, jus dari tanaman pokchoy, basil lemon detox, dan lemon salju.
Saat ini produk – produk tersebut telah dipasarkan di Nusa Dua dan sekitarnya dan sedang dilakukan penjajakan untuk bekerja sama dengan hotel dan restoran sekitar sehingga dapat dinikmati oleh pasar yang lebih luas lagi.
Kegiatan urban farming ini disambut positif oleh ibu – ibu. Antusiasme warga sekitar ditandai dengan bertambahnya jumlah anggota aktif dengan total sebanyak 30 orang yang terdiri dari ibu – ibu di Lingkungan Permata Nusa Dua.
Kegiatan urban farming ini kata Leri mendapat dukungan penuh dari perusahaan milik negara yaitu PLN. Sejak tahun 2020, PLN dikatakan telah membina kelompoknya. Tidak hanya membina, PLN juga memberikan bantuan CSR untuk pengembangan kegiatan pertanian ini. Bantuan ini akan digunakan untuk melakukan pengolahan hasil – hasil kebun, sehingga hasil – hasil produksi lebih meningkat dan pemasarannya pun akan lebih luas. “Kedepannya kami mohon dapat terus dibina khususnya dalam hal pemasaran dan peyaluran hasil-hasil produksi,” ungkapnya.
Leri menjelaskan bantuan yang diberikan nantinya direncanakan untuk membangun dapur, pembelian peralatan pendukung seperti kompor induksi, mixer, blender serta untuk pelatihan demi meningkatkan kemampuan dalam memasarkan produk secara digital (digital marketing).
Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya didampingi oleh Manager ULP Kuta, Ketut Dodi Darmawan yang diterima langsung oleh Ketua Kelompok, Ni Wayan Leri.
Bertempat di Balai Banjar Permata Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, acara ini turut dihadiri oleh Kepala UPT Pertanian dan Pangan Kuta Selatan, Ida Bagus Wirawan serta dari Kelurahan Benoa diwakili Kasi Pemerintahan, Wayan Sujaka.
Manager Humas PLN UID Bali I Made Arya menyampaikan, bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan kepada masyarakat, karena selain perannya dalam menjalankan bisnis inti kelistrikan, PLN juga memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat untuk menggerakan sektor ekonomi khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini.
Ia menyadari di masa pandemi ini, banyak tenaga kerja atau usia kerja tidak lagi aktif bekerja atau bekerja paruh waktu. Maka dari itu PLN berinisiatif untuk tetap menggerakkan ekonomi masyarakat dengan “melemparkan” ide – ide bisnis dn bantuan agar masyarakat kembali produktif dengan membangun usaha – usaha baru selain pariwisata.
“Semoga bantuan CSR ini bisa bermanfaat, tepat sasaran dan mampu menambah produktivitas Kelompok Wanita Tani Permata sehingga lebih bersemangat untuk berinovasi dalam pengembangan produk-produk organik serta meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan,” ungkap Arya.tta