27/07/2024

Tetap Harmonis dengan Pasangan, Meskipun Lagi Krisis Keuangan

 Tetap Harmonis dengan Pasangan, Meskipun Lagi Krisis Keuangan

keluarga harmonis/ist

“Ada uang abang sayang, tak ada uang abang kutendang”.

Mungkin istilah itu yang pantas menggambarkan situasi rumah tangga. Bahkan bukan tak mungkin, faktor penyebab retaknya rumah tangga adalah kondisi ekonomi sulit. Benar kata orang bahwa uang bukan segalanya. Tapi jika tak ada uang, tak bisa membangun rumah tangga. Apalagi nih buat pasangan yang sudah menikah dan mempunyai anak. Pasti kebutuhan semakin meningkat, karena harus membiayai pendidikan anak dan juga investasi untuk masa depan.

Walaupun buibu dan pak suami sama-sama bekerja, punya penghasilan tetap, namun ada kalanya mengalami masa krisis seperti saat pandemi ini, yang mana kondisi keuangan sulit, sehingga harus ekstra hemat dalam membelanjakan uang.

Baca Juga :  ARTUGO Beri Layanan Purna Jual Berbasis Digital

Ada beberapa caranya nih buibu yang diberikan Pemilik Akun instagram @ibupintar.indonesia Kadek Ayu Winda Sari agar bisa tetap bahagia dan mesra dalam menjalani kehidupan, meskipun lagi dilanda krisis keuangan 😃

1. Tetap terbuka kepada pasangan

Di saat krisis keuangan, buibu dan pak suami harus tetap saling percaya dan terbuka satu sama lain. Singkirkan rasa curiga yang datang. Misalnya nih.. buibu curiga kalau pak suami menghambur-hamburkan uang atau menyembunyikan uang diam-diam di suatu tempat 😁

Bila hati dan pikiran dipenuhi rasa curiga, maka yang akan timbul adalah prasangka buruk dan keributan tak berujung. Inilah pentingnya bersikap saling terbuka, baik dari pemasukan maupun setiap pengeluaran keluarga buibu.

2. Jangan menghakimi kondisi keuangan pasangan
Meskipun pemicu utama krisis adalah karena sikap pasangan yang boros, sebaiknya jangan mempertegas hal ini di depan pasangan ya buibu. Ini pertanda kalau buibu sedang berusaha menghakimi atau menyudutkan pasangan dan bisa membuatnya semakin terpuruk

Tidak ada yang perlu dihakimi di sini. Justru dalam kondisi seperti ini, buibu dan pak suami seharusnya saling mengingatkan. Mencari solusi bersama-sama agar pemborosan tidak terjadi lagi. Diskusikan bersama sambil minum secangkir teh gitu misalnya….gunakan bahasa yang santun, tidak pakai ngegas, dan diselingi dengan canda tawa yang dapat menghibur satu sama lain

Yakinkan satu sama lain, bahwa krisis keuangan ini bukan beban salah satu dari kita. Tetapi beban yang dipikul dan diselesaikan bersama 😉

Baca Juga :  Persebaya Waspadai Tren Positif Persita

3. Menata ulang anggaran rumah tangga
Saat kesulitan keuangan, coba tata ulang keuangan rumah tangga buibu. Buat daftar keuangan yang baru dengan memangkas besar-besaran anggaran yang tidak diperlukan atau yang sifatnya masih bisa ditunda, seperti beli baju, pergi liburan, atau membelikan anak mainan.

Utamakan kebutuhan prioritas, seperti kebutuhan dapur, bayar cicilan utang, tagihan listrik dan air, kuota internet, biaya SPP anak, uang transport, asuransi, dan lainnya.

4. Berusaha hidup hemat
Buibu dan pak suami harus berhemat. Mengencangkan ikat pinggang. Ingat, ini beban finansial berdua. Kurangi kebiasaan makan di luar, belanja di supermarket, borong pakaian. Mulai dengan memasak makanan sendiri di rumah, membawa bekal makan ke sekolah dan ke kantor, stop jajan kopi kekinian, dan lainnya.

Penghematan yang buibu dan pak suami lakukan secara konsisten dan disiplin, perlahan akan membebaskan buibu dari jerat krisis finansial. Keuangan rumah tangga akan kembali stabil seperti dulu 😍

5. Lakukan hal-hal untuk menjaga keharmonisan
Terkadang di tengah krisis keuangan, buibu dan pak suami bisa lebih peduli satu sama lain. Lebih banyak menyisihkan waktu untuk berdiskusi membahas keuangan yang sebelumnya tak pernah dilakukan.

Hal sederhana untuk menjaga keharmonisan keluarga. Memupuk rasa kasih sayang kepada pasangan. Buibu menjadi orang yang beruntung karena pasangan tidak meninggalkan buibu saat kesulitan ekonomi, pun sebaliknya.

6. Selalu ada di samping pasangan

Ingatlah janji pernikahan dulu, akan tetap setia dalam keadaan senang maupun susah. Saat kesulitan keuangan ini bisa menjadi salah satu ujian rumah tangga. Apakah akan bertahan dan menang, atau justru sebaliknya. Di sinilah kita diuji. Tentu saja dalam situasi begini, kita dan pasangan tetap harus selalu ada, saling menemani dan menguatkan.

Kemudian bersama mencari solusi atas permasalahan ini, seperti mencari penghasilan tambahan, mencari pinjaman, atau menjual salah satu aset berharga. Semua ini perlu dibicarakan berdua, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

Bahagia Itu Sederhana
Uang memang bisa menumbuhkan kebahagiaan dalam hidup seseorang, tapi sifatnya hanya sementara saja. Sebab kebahagiaan sejati dapat tercipta kalau buibu dan pak suami mau bersyukur dengan kondisi yang sedang dihadapi saat ini.

Tidak perlu mewah, cukup saling bergandengan tangan melewati krisis keuangan dan bersama mencari jalan keluar terbaik, itu adalah kebahagiaan yang sebenarnya.

Setuju ??? 😉

Untuk berkonsultasi lebih lanjut soal manajemen finansial dan keluarga, bisa kunjungi instagramnya @ibupintar.indonesia atau chat langsung whatsapps untuk pendaftaran kelas manajemen di link wa.link/eyf9gj