18/12/2024

PLN Dorong Transportasi Berbasis Listrik dan Hidrogen Sebagai Gaya Hidup Digital di Masa Depan

 PLN Dorong Transportasi Berbasis Listrik dan Hidrogen Sebagai Gaya Hidup Digital di Masa Depan

Salah seorang pengunjung tengah menjajal kemudahan menukar baterai motor listrik melalui  fitur Electric Vehicle Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile pada Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU) yang ditampilkan PLN di ajang IIMS 2024.

Jakarta-  PT PLN (Perseo) berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di tanah air.

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo ekosistem kendaraan listrik merupakan wujud gaya hidup di masa depan yang serba digital.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, PLN akan all out untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Kami menjadikan ekosistem kendaraan listrik sebagai digital future lifestyle,” jelasnya disela-sela gelaran The 31th IIMS 2024 yang dibuka pada Kamis (15/2/2024)  kemarin.

Guna terus mendorong ekosistem kendaraan listrik dan memberikan kemudahan bagi penggunanya, PLN tidak sekadar menyediakan infrastruktur secara fisik, melainkan juga secara digital.

Baca Juga :  Mulai 1 Januari 2024, DJP Mudahkan Penghitungan PPh Pasal 21

”PLN telah menghadirkan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) di dalam aplikasi PLN Mobile karena ini adalah perubahan gaya hidup. Yang dulu transportasi berbasis pada bahan bakar fosil, ke depan akan digantikan dengan mobil yang jauh lebih bersih yang ramah lingkungan dan berbasis pada sistem digital,” jelasnya.

Darmawan melanjutkan, fitur EVDS telah menyediakan layanan bagi pengguna kendaraan listrik secara end to end.  Masyarakat bisa langsung membeli kendaraan listrik, memperoleh informasi lokasi charging station, melakukan transaksi pengisian daya, memonitor konsumsi daya, pengajuan layanan home charging bahkan  terdapat juga fitur test drive yang mempertemukan antara distributor dengan masyarakat yang ingin menjajal kendaraan listrik.

“Lewat SuperApps PLN Mobile yang tersedia di Playstore dan App Store, PLN secara holistik mengintegrasikan kebutuhan pengguna kendaraan EV dalam genggaman smartphone,” tutur Darmawan.

Baca Juga :  Perkuat Fondasi Digital untuk Transisi Energi, PLN Gandeng Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Sementara, dari sisi infrastruktur fisik, PLN telah sukses memasok listrik yang andal bagi 1.124 SPKLU dan 1.839 SPBKLU yang tersebar di seluruh tanah air. Jumlah ini akan ditingkatkan sehingga masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik.

Pada gelaran The 31th IIMS 2024, PLN menghadirkan booth spesial yang dibuka dari tanggal 15 hingga 25 Februari 2024. Bertemakan The Future Lifestle Experience, booth PLN akan menyajikan beragam layanan, kemudahan serta keunggulan dari ekosistem kendaraan listrik. Bahkan tidak hanya kendaraan listrik, PLN juga mengusung pengembangan kendaraan masa depan yang bersumber dari hidrogen hijau.

“Kami telah membangun Green Hydrogen Plant (GHP) di 21 pembangkit listrik yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan bertambah menjadi 22 pembangkit dalam waktu dekat,” terang Darmawan.

Baca Juga :  Mensesneg Resmikan Revitalisasi Kelistrikan PLN di Istana Kepresidenan Jakarta

Dirinya menambahkan, pihaknya juga sedang membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) di daerah Senayan yang akan diluncurkan  dalam waktu dekat ini.

Sementara itu,  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang  membuka The 31th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, di Jiexpo Jakarta, Kamis (15/2/2024) kemarin dalam sambutannya mengatakan pemerintah mendukung penuh pengembangan EV di tanah air dan optimis mampu bersaing di pasar global.

“Saya melihat banyak yang dipamerkan mobil-mobil listrik, saya kira ini memang masa depan otomotif Indonesia, karena kita memiliki bahan baku nikel dan yang lainnya,” ujar Joko Widodo.

Baca Juga :  Universitas Warmadewa Meresmikan Center for International Development dan Center For Climate Change

Bentuk dukungan Pemerintah salah satunya melalui pengurangan rasio Pajak Pertambahan Nilai (PPN) guna menstimulasi daya beli masyarakat. Selanjutnya Pemerintah terus berupaya mengembangkan industri kendaraan EV, baterai hingga ekosistem pendukung secara terintegrasi.

“Kita sudah mendorong dengan pengurangan PPN, saya kira ini akan mendorong penjualan dan nanti baliknya mendorong produksi di pabrik-pabrik electric vehicle yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya ke sana, agar kita nanti bisa bersaing dengan negara-negara lain,” lanjutnya. ***