23/11/2024

PATA Gelar FGD Industri Pariwisata Berkualitas Berbasis Tri Hita Karana

 PATA Gelar FGD Industri Pariwisata Berkualitas Berbasis Tri Hita Karana

Pacific Asia Travel Association (PATA) Bali dan Nusa Tenggara Chapter menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Industri Pariwisata Berkualitas Berbasis Tri Hita Karana pada Jumat (19/5/2023) di Art Gallery Hotel Grya Santrian.

Adapun pembicara dalam diskusi tersebut adalah Guru Besar Ilmu Pariwisata, Budaya dan Agama Prof. Dr. Drs. I Ketut Sumadi, M. Par., Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana, dan Ketu Perhumas Denpasar Bali Dr. Ni Made Eka Mahadewi, M. Par., CHE.

Baca Juga :  Seniman Kelahiran Amerika Pamerkan Karya Lukis Tentang Bumi

Wakil Ketua PATA Bali dan Nusa Tenggara Chapter IB Vedanta Wijaya mengatakan, PATA menyelenggarakan FGD ini bertujuan turut berkontribusi pada penguatan pariwisata Bali. Apalagi dengan dibukanya beberapa Bali baru di Indonesia dan semakin banyaknya jumlah kenaikan wisatawan akhir – akhir ini, maka Bali harus meningkatkan kualitas sistem manajemen dan keunikan jati dirinya.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dari sisi jumlah juga mulai meningkat. Meski demikian, Bali harus tetap menjaga kualitasnya agar tetap memiliki daya tarik. Pariwisata berkualitas tidak hanya dinikmati kelas – kelas tertentu tapi semua orang, dan wisatawan yang datang juga respek terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.”Hasil dari FGD ini akan menjadi bahan masukan ke pemerintah” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Cok Pemayun mengapresiasi kegiatan ini karena Bali 2,5 tahun menghadiri pandemi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Bali anjlok. Namun kini ekonomi Bali mulai tumbuh positif salah satunya berkat kerjasama pentahelix ditambah dengan wisatawan berkualitas.

Baca Juga :  Hotel Kapsul Hadir di Bandara Ngurah Rai

Ia mengatakan, Wakil Gubernur Bali telah merancang ekosistem pariwisata dan akan mengeluarkan regulasi – regulasi pariwisata. Sebelumnya telah ada Perda 5 tahun 2020 dan Pergub 28/2022 untuk memperkuat ekosistem kepariwisataan menuju pariwisata berkualitas. Berkualitas yang dimaksud tidak hanya daerah tujuan wisata tapi juga wisatawannya berkualitas.

Prof. Sumadi mengatakan, THK menjadi landasan universal arah pengembangan pariwisata Bali. THK adalah modal pengembangan dan perkembangan pariwisata, memahami THK sebagai penanda modal pariwisata budaya, menumbuhkan sikap bijaksana mengelola Balinese Culture Capital dalam pengembangan dan di tengah fenomena kepariwisataan saat ini, menguatkan jati diri sebagai orang Bali adalah upaya – upaya yang bisa dilakukan untuk menuju pariwisata berkualitas.

Ketua BTB IB Agung Partha Adnyana mengatakan, salah satu fondasi yang dapat menjaga keberlangsungan budaya Bali adalah menjaga sumber daya manusia orang Bali itu sendiri. Dengan demikian ia memahami pentingnya arahan Gubernur Bali untuk mempertahankan empat anak sesuai dengan budaya orang Bali.

Dengan penguatan SDM Bali maka penanaman budaya-budaya Bali dapat dilakukan untuk menjaga alam dan keberlangsung pariwisata Bali. Terlepas dari hal itu, ia mengatakan pariwisata Bali sudah mulai pulih, 83% dibandingkan periode sama tahun 2019. Menurutnya pemulihan pariwisata dengan indikasi tingkat kunjungan wisman, harus sejalan dengan tujuan pariwisata Bali yaitu pariwisata berkualitas.