15/11/2024

Mengkhawatirkan,Terumbu Karang di Indonesia Rusak

 Mengkhawatirkan,Terumbu Karang di Indonesia Rusak

BEI menyerahkan CSR penanaman dan perawatan terumbu karang ke Bendesa Adat Kutuh, Badung, Bali.

Kondisi terumbu karang di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, dari 311 titik tutupan terumbu karang yang hidup di 13 taman nasional di Indonesia, 89 persen atau kurang dari dari sepertiga yang dalam keadaan baik, sisanya sudah mengalami kerusakan. Penyebabnya beragam diantaranya, perubahan iklim, pencemaran, dan juga diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Bendesa Adat Kutuh Nyoman Mesir mengatakan, pemeliharaan laut menjadi hal mutlak dilakukan karena warga desa Kutuh bergantung pada kehidupan laut. Sejak 1988, warga Desa Adat Kutuh mengembangkan pertanian rumput laut sehingga ekonomi masyarakat dapat hidup saat itu.

Baca Juga :  Optimis Surplus Data Neraca Perdagangan Berlanjut, Inilah Saham-saham untuk Trading Pekan Ini

Setelah Pantai di Kawasan Kutuh, salah satunya Pantai Pandawa dikelola dengan baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan laut, ekonomi Kutuh berkembang pesat. Bahkan sejak 2011, Desa Adat Kutuh bebas dari kemiskinan. “Tidak ada yang menganggur, karena perkembangan ekonomi Kutuh berkembang pesat,” ungkapnya.

Hal itu menurutnya salah satunya karena pengelolaan Pantai Pandawa dengan baik. Tidak ada, reklamasi yang dilakukan, yang dapat merusak biota laut. Investasi yang masuk juga disesuaikan dengan masterplan desa adat sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kelestarian lingkungan. “Investasi yang masuk kami kelola dengan system kerjasama sehingga sama – sama menguntungkan dan tidak merusak lingkungan,” tandasnya.

Baca Juga :  Sebelum Berinvestasi di Pasar Modal, Kenali Saham - saham yang Akan Kamu Beli!

Direktur Keuangan dan SDM BEI Risa Effennita Rustam, Sabtu (4/8/2023) di Pantai Pandawa mengatakan, terumbu karang merupakan salah satu asset yang berharga Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Dengan kondisi tersebut maka, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penanaman terumbu karang yang menjadi salah satu upaya penting untuk menyelamatkan dan memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak, menciptakan tempat berlindung ikan dan hewan lainnya.

Selain itu, penanaman terumbu karang juga membangun fondasi bagi keseimbangan ekosistem laut yang lebih luas, termasuk mencegah terjadinya abrasi pada pesisir pantai karena fungsi terumbu karang juga sebagai pemecah ombak.

“Maka dari itu, kegiatan penanaman terumbu karang merupakan salah satu upaya dan bentuk kepedulian kita untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam aspek lingkungan hidup dengan melindungi kehidupan bawah laut dalam hal ini,” ungkapnya.

Selain lewat penanaman terumbu karang di Pantai Pandawa, BEI jugamendorong penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) dan juga mengembangkan investasi hijau di pasar modal Indonesia.