Mengajari Anak Berjalan, Tak Perlu dengan Baby Walker
Baby walker/ kereta bulat saat ini sudah tidak direkomendasikan penggunaannya. Dulu, penggunaan baby walker dianggap membantu bayi belajar berjalan, padahal ternyata tidak.
Dokter Spesialis Anak RSU Dharma Yadnya dr. Candra Maya Sari menjelaskan, saat bayi berjalan, yang harus dilatih adalah otot paha, pinggul, dan menapak menggunakan koordinasi pergelangan kaki dan telapak kaki. Tapi saat di atas baby walker, anak justru mengayuh menggunakan telapak kakinya untuk bergerak, sehingga yang terlatih otot yang salah.
Pada saat bayi ditempatkan di baby walker, anak tiba-tiba memiliki power untuk bergerak jauh, meraih benda – benda tinggi. Sementaranbayi yang baru belajar berjalan belum bisa mengontrol kekuatannya. Sehingga banyak kejadian kecelakaan dalam rumah akibat baby walker ini.
“Sehingga saat ini baby walker tidak lagi penting dan tingginya angka kecelakaan akibat penggunaan baby walker, saat ini sudah tidak direkomendasikan lagi,” imbuhnya.
Untuk melatih anak berjalan, maka selalu sesuaikan dengan milestone perkembangan anak. Melatihnya sedari dini, mulai dari tummy time, merangkak, dilanjutkan dengan berdiri beberapa detik, baru diikuti melangkah kecil dan seterusnya.
Membantu anak belajar berjalan juga dapat dititah dan yang terbaik tetap menemani si kecil saat belajar berjalan.