18/12/2024

Magister Ilkom UHN IGB Sugriwa Gelar Semnas–Komunikasi Budaya, Strategi Perkuat Pariwisata Bali

 Magister Ilkom UHN IGB Sugriwa Gelar Semnas–Komunikasi Budaya, Strategi Perkuat Pariwisata Bali

Program Magister Ilmu Komunikasi Hindu Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus (Ilkom UHN IGB) Sugriwa menggelar seminar nasional komunikasi budaya, memperkuat branding pariwisata Bali pada Minggu (2/7/2023) di Gedung Bukti Mukthi Bhakti, Bangli. Dalam seminar tersebut, menghadirkan pembicara Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta sebagai keynote speaker, Prof. D.Phil., Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si., Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada, Ir. Ketut Witarka, M.T., Staff Khusus DPRD Provinsi Bali, dan Dr. I Nyoman Larry Julianto, S.Sn., M.Ds., Kaprodi Magister Desain ISI Denpasar.

Hermin Indah Wahyuni mengatakan, budaya Bali yang unik merupakan salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke pulau ini. Komunikasi yang tepat dapat menjadi  promosi yang efektif untuk Bali. Oleh karena itu komunikasi budaya memainkan peran penting dalam penguatan branding pariwisata Bali.

Komunikasi budaya dapat digunakan untuk memperkuat branding pariwisata Bali melalui penekanan pada budaya lokal. Artinya, branding pariwisata harus menyoroti budaya lokal Bali secara konsisten. Ini dapat meliputi promosi seni dan kerajinan tradisional Bali, tarian, musik, upacara adat, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Penekanan pada elemen-elemen budaya ini akan membantu menciptakan identitas yang kuat dan membedakan Bali dari destinasi lain.

Baca Juga :  Bali Over Turis, Eksistensi Lingkungan dan Budaya Bali Terancam

Sedana Arta menegaskan, perlu adanya strategi dalam penguatan branding pariwisata Bali. Bali yang telah dikenal ke seluruh dunia memiliki keunikan tersendiri. Komunikasi yang dilakukan harus menggambarkan nilai-nilai budaya Bali, seperti kehidupan yang harmonis dengan alam, spiritualitas, dan keramahtamahan penduduk lokal. Pesan-pesan ini dapat disampaikan melalui materi pemasaran, kampanye media sosial, dan interaksi dengan wisatawan.

Promosi yang dilakukan dapat bekerja sama dengan seniman lokal, fotografer, videograf, dan pencipta konten, hingga pelaku UMKM. Mereka dapat membantu menciptakan konten yang menarik dan autentik yang menggambarkan keindahan dan keunikan budaya Bali. Konten-konten ini dapat digunakan dalam kampanye pemasaran, situs web, media sosial, dan materi promosi lainnya.

Baca Juga :  Sedih, Pelaku Perhotalan di Bali Rasakan Simalakama

Ketut Witarka mengatakan, penguatan branding pariwisata Bali juga harus didukung dengan perkembangan teknologi saat ini. Selain itu keterlibatan komunitas juga sangat penting dalam upaya penguatan branding pariwisata Bali. Sementara Larry menyampaikan bahwa Bali memiliki banyak obyek yang menarik untuk menjadi bahan atau materi pariwisata seperti panti yang indah, kegiatan olahraga air, festival budaya,  serta kunjungan ke pura dan tempat suci.

Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi Hindu Dr. I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, S.Sos.,M.Si. menyampaikan, kualitas pelayanan, infrastruktur yang baik, keamanan, dan aksesibilitas yang mudah juga merupakan faktor penting dalam memperkuat branding pariwisata Bali. Dengan strategi branding yang tepat, pariwisata Bali dapat terus berkembang dan menarik minat wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Ia menjelaskan, brand menjadi pembeda dengan merek-merek lainnya. Untuk mengenalkan dan mempromosikan sebuah brand salah satunya adalah melalui komunikasi. Kegiatan komunikasi yang dilakukan organisasi dapat membangun, membesarkan dan menguatkan brand merupakan salah satu bentuk branding untuk mempengaruhi pembentukan persepsi konsumen mengenai citra dari sebuah brand.