17/09/2024

Kinerja Penjualan Eceran Diprakirakan Terus Tumbuh

 Kinerja Penjualan Eceran Diprakirakan Terus Tumbuh

Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Juli 2024 diprakirakan melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya. Tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Juli 2024 yang diprakirakan sebesar 115,0 atau secara tahunan tumbuh 12,1% (yoy).

Kepala BI KPw Bali Erwin Soeriadimadja, Rabu (14/8/2024) mengatakan, hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis. IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 30 bulan terakhir.

Baca Juga :  Kinerja Penjualan Ritel Bali Mengalami Kontraksi Pada Februari 2022

Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100
penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa perkiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi meningkat sebesar 4,3% (mtm), Sandang sebesar 4,1% (mtm), dan Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 2,2% (mtm).

Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah wisatawan pada peak season sehingga mendorong meningkatnya kegiatan pariwisata di Bali. Sementara itu pada Juni 2024, IPR tercatat sebesar 113,5 atau secara tahunan tumbuh 11,5% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas saat HBKN Iduladha dan periode libur sekolah, serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.

Baca Juga :  Peluncuran Program Semarak QRIS Buleleng dan Aplikasi Pan-G Denbukit

Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat.