18/12/2024

Hadir untuk Menjadi Alternatif Lembaga PAUD, Layanan SI PRIMA E-Rapor Tunjukkan Komitmen Jangka Panjang

 Hadir untuk Menjadi Alternatif Lembaga PAUD, Layanan SI PRIMA E-Rapor Tunjukkan Komitmen Jangka Panjang

Perkembangan teknologi turut memengaruhi aspek pendidikan di Indonesia, termasuk jenjang yang paling dasar. Tidak dapat dihindari penyesuaian pemanfaatan teknologi untuk dapat digunakan oleh tenaga pendidik di sekolah perlu untuk dilakukan.

Ida Ayu Cintiya Nurina,S.Pd., M.Pd. bersama tim mengambil inisiatif menghadirkan SI PRIMA untuk dapat digunakan oleh guru-guru di lembaga PAUD se-Indonesia. SI PRIMA (Sistem Informasi Penilaian Rapor PAUD pada Kurikulum Merdeka) ditujukan sebagai platform inovatif yang dikembangkan khusus untuk mendukung guru-guru PAUD dalam proses penilaian dan penyusunan laporan perkembangan anak didik.

Baca Juga :  63.000 UMKM Menambah Daya Listrik

Sejak di tahun sebelumnya SI PRIMA mulai dikenalkan kepada berbagai sekolah dan guru, sudah ada sebanyak lebih dari 50 lembaga yang menggunakannya. Di tahun ini pula SI PRIMA terus mengembangkan diri dengan tujuan bisa membantu dan digunakan lebih banyak sekolah di Indonesia.

“Ide awalnya di 2020, saya bersama tim terus mengembangkan dan memperbaharui sistem dan fitur SI PRIMA untuk semakin mudah digunakan oleh siapa saja. SI PRIMA sudah mulai digunakan sejak tahun 2022 ketika implementasi Kurikulum 13. Kemudian mengikuti dan menyesuaikan pada penggunaan Kurikulum Merdeka saat ini” tutur Dayu Cintiya.

Baca Juga :  Agresif Lakukan Transisi Energi, Berikut Upaya PLN

Dayu Cintiya dan tim aktif menyosialisasikan SI PRIMA melalui kegiatan daring dan luring ke berbagai daerah. Dirinya yang merupakan guru di TK Negeri Pembina Denpasar, mengajak sekolah-sekolah di Bali untuk hadir dan berlatih menggunakan SI PRIMA secara luring di beberapa kesempatan.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai fitur terbaru SI PRIMA telah dilaksanakan di beberapa lokasi khususnya di Bali seperti Mengwi, Abiansemal, Busungbiu, Gianyar, Tabanan, Denpasar, Karangasem, serta di luar bali seperti di Banyuwangi, Jawa Timur, Kecamatan Tegalsari dan sekitarnya, juga sekolah di Kalimantan Selatan.

Terakhir, pelatihan di Abiansemal, Badung dilakukan 27 Januari 2024 dengan kurang lebih 100 peserta yang berpartisipasi. Peserta pelatihan terdiri dari guru TK, KB, Kepala sekolah, pengawas TK, hingga pemilik atau pengelola yayasan. Dengan didukung oleh camat setempat, kepala Dinas Pendidikan, organisasi mitra, dan semangat para guru, SI PRIMA menunjukkan komitmennya dengan memberikan materi asesmen dan praktik penggunaan atau pembuatan laporan perkembangan anak.

Koordinator wilayah dibentuk untuk dapat membantu guru-guru dalam penggunaan SI PRIMA setelah sesi pelatihan. Dayu Cintiya kerap kali memberikan pendampingan individu kepada beberapa sekolah yang mengundang dirinya. “Dengan adanya SI PRIMA sangatdipermudah. Dulu saya berpikir kok kayaknya susah sekali membuat laporan anak, tapi setelah belajar sekarang saya mulai sedikit memahami. Menurut saya aplikasi itu sangat memudahkan,” ujar salah satu guru peserta pelatihan.

Hingga saat ini, masih banyak lembaga atau guru yang belum terbiasa berpindah dari kerangka penilaian Kurikulum 13 (K13) ke Kurikulum Merdeka. “Kesulitan guru untuk memahami format dan struktur penilaian Kurikulum Merdeka, terlebih pada penilaian formatif dan sumatif, menjadi landasan tim SI PRIMA hadir sebagai alternatif pembantu guru membuat laporan penilaian dengan mudah, cepat, dan sesuai ketentuan” imbuh Dayu Cintiya.

SI PRIMA menyediakan dua format fitur yang dapat digunakan oleh sekolah, yaitu berbasis offline dengan Microsoft Excel, dan online dengan Form dan Google Sheet. Di tahun ini SI PRIMA fokus untuk menyebarkan seluas-luasnya jangkauan audiens yang mengenal dan menggunakan layanan SI PRIMA.

Fitur yang dibuat berfokus pada penyesuaian ketentuan Kurikulum Merdeka, dengan beberapa jenis laporan yang tersedia, di antaranya, Laporan Perkembangan (rapor), Laporan Foto Berseri, Laporan Hasil Karya, Laporan Portofolio, Laporan Cek List, KOSP, dan lain sebagainya.

Guru-guru dan lembaga disarankan mengonsultasikan kepada tim dahulu sebelum memilih format mana yang digunakan untuk sekolahnya, agar lebih optimal ketika dioperasikan langsung oleh guru.