Dijamin Listrik Tak Akan Padam, Ada Pasukan Siaga Idul Fitri
PLN menyiagakan pasukan khusus siaga Idul Fitri yang bertugas mengamankan keandalan dan keamanan listrik menjelang dan setelah Idul Fitri. Mereka pasukan siaga khusus yang bekerja pada 52 posko dengan 227 pegawai, 527 dari petugas pelayanan teknis (yantek) yaitu dari mitra PLN dan 10 tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
“Tim PDKB kami sudah bisa bekerja tanpa pemadaman pada beberapa titik tertentu,” ujar I Wayan Udayana, GM PLN UID Bali, Kamis (14/4/2022) di sela – sela apel tim petugas siaga Idul Fitri.
Biasanya pemeliharaan atau perbaikan jaringan dengan memadamkan titik perbaikan, namun dengan tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang dimiliki, mereka bisa bekerja tanpa pemadaman sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang menggunakan listrik.
Selama Idul Fitri, ada beberapa titik dan spot yang menjadi perhatian terutama pada jalur mudik dan tempat ibadah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Evaluasi dilakukan setiap akhir dari masa siaga. Menurutnya momen Idul Fitri cukup lancar dari tahun ke tahun.
“Tahun kemarin lancar, tahun ini lebih baik intensitasnya. Kami sudah siapkan tenafa yantek yang produktifitasnya sudahhm terukur dan sudah dinaikan. Buktinya pada program peningkatan produktifivas yantek menunjukkan kemampuan mereka di atas 100% dari target,” tandasnya.
Treshold mereka dalam pelaksanaan perbaikan gangguan dan keluhan maupun penugasan khusus terlampau dari target dan hal ini menunjukkan produktifitas atau SDM dari tenaga yantek dinilai sudah naik.
Ia mengupayakan selama Siaga Idul Fitri, pihaknya mengupayakan agar listrik tidak padam dan ia berkomitmen tidak padam. “Kita secara teknis sudah melakukan yang terbaik. Dan upaya non teknis juga kami lakukan di Bali. Mudah – mudahan dampaknya ke pelayanan selama siaga itu,” ujarnya.
Selain itu, Udayana juga mengimbau masyarakat agar berhati – hati dalam pemasangan instalasi listrik untuk menghindari kebakaran saat ditinggal mudik. Pastikan listrik dan instalasinya dalam keadaan aman. Ia menampik kebakaran identik dengan PLN. Ia berharap masyarakat care pada instalasi yang layak operasional dengan meminta bantuan jasa pada lembaga yang bisa melakukan instalasi.
“Lembaga itu bisa melakukan asesmen untuk memastikan instalasi pelanggan layak. Jadi perlu asesmen, dan kalau mau merubah instalasi harus sepengetahuan orang yang ahli. Misalnya menambah seteker, tambah daya, menambah peralatan yang akhirnya melampaui dari beban instalasl, jadi harus pastikan disupervisi oleh orang yang paha,” imbuhnya.
PLN pun berperan mengukur dengan alat pengukur pembatas (APP). Namun selebjhnya kewajiban pelanggan adalah menjaga instalasi aman.