BPR Kanti Sukseskan Peluncuran Buku Transformasi Digital Perbankan
BPR Kanti turut menyukseskan peluncuran buku transformasi digital perbankan Dr. Roberto Akyuwen. Seremonial peluncuran buku dilaksanakan pada Kamis (27/1/2022) di Kampus Undiknas, Sidakarya.
Direktur Utama BPR Kanti I Made Arya Amitaba mengatakan, pada setiap hari ulang tahunnya, Roberto Akyuwen selalu menerbitkan sebuah buku sesuai dengan profesinya di OJK. Kali ini buku yang diluncurkan terkait transformasi digital perbankan yang searah dengan roadmap OJK yaitu digitalisasi perbankan. Buku tersebut merupakan buku ke-16 dan akan ada lagi buku – buku lain yang akan diluncurkan.
Acara ini disponsori utama oleh ASLI RI. Sedangkan dukungan BPR Kanti terhadap acara tersebut karena seluruh undangan adalah nasabah, mitra kerja BPR Kanti.
Kolaborasi merupakan hal yang harus terus dipupuk di era ini. Termasuk kolaborasi dengan kalangan kampus, pemerintah dll. Acara yang dihadiri Wakil Gubernur Bali, Cok Ace it. Tidak hanya hari ini BPR Kanti melaksanakan event di luar bisnis namun sudah sering.
Pelaksanaan kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan bisnis karena visi ayahnya mendirikan BPR Kanti adalah untuk menampung teman, saudara, keluarga, anak – anaknya yang tidak diterima bekerja di tempat lain, bisa bekerja di BPR Kanti.
BPR Kanti didirikan sebagai perusahaan bisnis yang tidak Profit Oriented namun ia ngin membuktikan bahwa perusahaan yang tidak profit oriented adalah profit. Terbukti laba BPR Kanti meningkat lebih dari 100 %, Tabungan 60% kedit 12%, Asset 21%. Demikianlah gagasan dan upaya yang dilakukan agar BPR Kanti tetap bisa hidup di tengah – tengah masyarakat dengan masuk berbagai lini kehidupan masyarakat.
Pandemi Covid19 memaksa BPR Kanti keluar dari komunitas karena dengan keluar dari zona, ia mampu melihat persoalan komunitas yaitu di lembaga keuangan daerah itu sendiri baik BPR, koperasi, LPD.
Menurutnya, persoalan komunitas ada pada likuiditas lembaga keuangan tersebut. “Demikian juga, kenapa ekonomi Bali tidak tumbuh? Ya.. itu karena lembaga keuangan daerah tidak mengucurkan kredit. Kenapa tidak mengucurkan kredit karena ada ancaman nasabah, anggota koperasi akan menarik dananya. Memang pilihan logis yang bisa diambil adalah mengerem kredit sehingga ketika ada nasabah menarik likuiditas terjaga,” ungkapnya.
BPR Kanti awal 2021 sudah bangkit dengan diluncurkannya tabungan bersama BPR di Bali. Maka dari itu, dalam perjalanannya BPR Kanti tidak bisa bangkit sendirian harus menjadi gerakan bersama untuk membangkitkan perekonomian Bali sehingga BPR Kanti bisa mengambil peran memberikan bantuan modal kerja (modal) bagi BPR, koperasi, membantu mengatasi kesulitan likuiditas membuatkan produk bersama dan membantu mendidik SDM SDM BPR maupun koperasi. Keseluruhan itu adalah merupakan fungsi Apexbank, bank pengayom yang sedari 2006 sudah dicanangkan oleh Perbarindo Bali.tta