03/10/2024

Bali Butuh Wisatawan

 Bali Butuh Wisatawan

Lana T. Koentjoro/BDN-tta

Denpasar- Disadari, ekonomi Bali dalam kondisi terpuruk gara – gara Covid-19. Berbagai stimulus dan program bantuan telah digulirkan pemerintah baik pusat maupun daerah. Upaya itu dilakukan agar Bali bisa bertahan.

Ekonomi Bali tidak bisa bertahan jika pandemi masih berlanjut setelah 9 bulan mewabah. Yang dibutuhkan Bali saat ini adalah wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Untuk itu semua pihak harus mendukung upaya – upaya dalam rangka mendatangkan wisatawan ke Bali.

Lana T. Koentjoro/BDN-tta

Demikian diungkapkan Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju Lana T. Koentjoro melalui daring, Senin (23/11). Menurutnya, kerinduan datang ke Bali merupakan gambaran situasi batin wisatawan saat ini.

“Bali I Miss U adalah kalimat yang paling pas untuk menggambarkan situasi batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah saling rindu satu sama lain untuk bertemu kembali di Bali. Saat ini yang sangat dibutuhkan oleh Bali adalah kunjungan wisatawan,” ungkapnya.

Untuk itu, dalam rangka membantu upaya pemerintah membangkitkan kembali pariwisata Bali, ia  membuat program konkret “Sejuta Wisatawan Goes To Bali”.  Untuk itu ia merangkul berbagai organisasi dan komunitas untuk bersama melakukan promote Bali. “Tentunya diperlukan juga Tebar Pesona dan Optimisme oleh semua pihak yang berada di Bali,” imbuhnya.

Salah satu upaya melakukan promote Bali, juga digelar sayembara desain maskot yang dapat diikuti masyarakat umum. “Kami berupaya untuk terus mensosialisasikan Program kunjungan kepada wisatawan dan masyarakat melalui berbagai media. Kehadiran Maskot Balii I Miss U tentunya akan turut memperkuat sosialisasi dan komunikasi program kami,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bali Gelar Vaksinasi Booster Perbankan

Berwisata ke Bali tidak hanya untuk bersenang – senang dan penyegaran pikiran, tapi juga  harus dalam kondisi sehat, baik pada saat datang maupun pulang dari Bali. Untuk mencapai hal tersebut menurutnya semua pihak baik wisatawan, pelaku usaha wisata dan masyarakat, wajib patuh pada Protokol Kesehatan (prokes) 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak), serta didukung dengan meningkatkan imunitas tubuh.

Kegiatan pariwisata pun dijalankan dalam metode cluster zona hijau, yaitu semua kegiatan wisata terprogram dan patuh protokol kesehatan, serta melibatkan transportasi, akomodasi, dan destinasi-destinasi yang telah mendapat sertifikasi CHSE.tta