04/03/2025

Bentuk Bakti, BCA Gelar Mini Studio BCA Expoversary 2025 Hadirkan Happy Salma

 Bentuk Bakti, BCA Gelar Mini Studio BCA Expoversary 2025 Hadirkan Happy Salma

Pemberdayaan Berkelanjutan, Melindungi Tradisi Berharga – SVP Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati (kiri) bersama aktris sekaligus co-founder TULOLA Happy Salma (tengah) dalam sesi Mini Studio BCA Expoversary 2025 di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (23/2). Keduanya membahas pentingnya pemberdayaan berkelanjutan yang tak hanya mendorong perekonomian sebuah komunitas seniman, tapi juga merawat tradisi dan identitas masyarakat/BDN

Bank BCA menyelenggarakan talk show Mini Studio BCA Expoversary 2025. Acara ini menghadirkan Happy Salma, Co-founder TULOLA dan SVP Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Susanti Nurmalawati. Talk show ini merupakan salah satu wujud Bakti BCA dalam merawat budaya dan identitas seni di Indonesia. Sehingga tidak hanya menghadirkan cuan bagi pelaku budaya dan seni tapi juga turut menjaga budaya.

SVP Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Susanti Nurmalawati mengatakan, kesetiaan pada tradisi dan budaya, memiliki nilai jual tinggi dalam industri pariwisata dan seni. Karena semakin langka sebuah tradisi dan budaya, akan semakin dicari oleh para peminat yang selalu setia pada rasa dan kultur tradisional yang semakin sulit ditemukan.

Desa Wisata Taro di Bali adalah salah satu contoh yang dapat menggambarkan kondisi tersebut. Desa Wisata Taro sejak dulu dikenal sebagai sentra perak di Pulau Dewata. Menggunakan teknik ukir tangan, hasil kerajinan perak Desa Wisata Taro kerap menjadi suvenir yang menarik minat banyak orang. Namun, kemajuan teknologi menghadirkan tantangan bagi Desa Wisata Taro memasarkan produknya di era modern.

Fakta tersebut dalam sebuah sesi talk show Mini Studio BCA Expoversary 2025. Menurutnya, meski memiliki produk kebudayaan berkualitas tinggi, para komunitas perajin tradisional cenderung kesulitan saat harus memasarkan produknya.

“UMKM kita itu jago-jago, tapi mereka tidak bisa melakukan branding dan tidak bisa menemui pasar yang tepat. Jadi mereka harus kita bantu. Jadi pemberdayaan manusia yang kami utamakan berupa pendampingan holistik, bukan sekadar memberikan uang,” kata Susanti belum lama ini.

Baca Juga :  BCA Beri Promo Cashback hingga Cicilan BCA 0% di BCA Singapore Airlines Travel Fair 2025

Desa Wisata Taro dikenal sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik di Dunia dengan tagline “An Eco Spiritual Destination”. Desa ini menawarkan pengalaman wisata yang menggabungkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan spiritualitas mendalam.

Tidak hanya kerajinan perak, Desa Wisata Taro memiliki warisan budaya melimpah seperti Pura Agung Gunung Raung, pemandangan indah Semara Ratih Delodsema Village yang menyatu dengan tata letak rumah tradisional, serta menjadi rumah konservasi lembu putih. Desa Wisata Taro merupakan peraih penghargaan UN Tourism’s Best Tourism Villages Upgrade Programme oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2023.

Aktris dan Co-founder TULOLA Happy Salma mengamini kesulitan komunitas seniman untuk memasarkan produk keseniannya di era modern. Dia lantas mengapresiasi komitmen BCA dalam pemberdayaan ekonomi Desa Wisata Taro. Menurutnya, hal tersebut merupakan wujud nyata gerakan pelestarian budaya dan tradisi.

“Kita harus menempatkan para seniman itu sebagai pahlawan budaya. Mereka tidak hanya mencari rezeki, bertahan hidup, atau mencari nafkah, tapi juga punya tujuan jelas. Mereka itu mempertahankan warisan budaya dari leluhurnya. Motif yang muncul dalam karya mereka itu hasil dari spiritual journey leluhur mereka. Karakter kuat dari produk kerajinan tradisional ini yang menjadi nilai lebih dibandingkan produk kerajinan lainnya,” ujar Happy.

Baca Juga :  Tumbuh 5,19 Persen, Ekonomi Bali Peringkat 10 dengan Pertumbuhan Rata -rata di Atas Nasional

Saat ini, TULOLA telah menjalin kerja sama dengan BCA melalui payung Bakti BCA. Kerja sama BCA dan brand lokal seperti TULOLA adalah salah satu contoh strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memantik permintaan baru terhadap produk kerajinan perak Desa Wisata Taro. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan desa melalui program Desa Bakti BCA. Dengan program ini, BCA tidak hanya membina tetapi juga memperluas dan mengembangkan pasar bagi produk dari berbagai desa.

“Dukungan Bakti BCA yang menjadi penghubung antara komunitas seniman, TULOLA, dan pasar, merupakan kunci sebuah pemberdayaan berkelanjutan. Pelanggan TULOLA pun sangat mengapresiasi proses kerja dari karya ini sehingga mereka tidak banyak berpikir untuk membeli di harga terbaik, sebab mereka mengapresiasi setiap lekuk dan proses penciptaan motifnya,” ujar Happy.

Kolaborasi strategis Bakti BCA dan TULOLA didasari semangat yang sama, yaitu memajukan posisi perajin dan pelaku UMKM agar semakin berdaya. Kolaborasi ini melibatkan I Made Suama, seniman perak dari Desa Wisata Taro untuk mendesain tiga jenis perhiasan di koleksi Tulola Gardens of Wishes. I Made Suama telah lama dikenal dengan dedikasinya pada keterampilan perak. Desain yang dia buat pun didasarkan atas pemahaman mendalam akan nilai budaya luhur yang masih dipegangnya.

Upaya BCA memperluas pasar pelaku UMKM dan para pebisnis di Desa Bakti BCA sebelumnya juga tercermin dari keikutsertaan 32 merchant binaan BCA pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2024. Pada acara tersebut, puluhan UMKM binaan BCA melakukan business matching dengan lebih dari 160 pembeli potensial dari luar negeri, meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Selain itu, BCA terus membantu proses penerbitan sertifikat halal dengan target 2.000 UMKM pada 2024 ini. BCA juga mengajak 5 desa binaan mempromosikan wisata dan kekayaan daerahnya di Bali Beyond Travel Fair dan Wonderful Indonesia Travel Fair 2024.

Leave a Reply