15/10/2024

BANK INDONESIA DORONG PELESTARIAN WASTRA & KEBERLANJUTAN INDUSTRI KREATIF DALAM BALI FASHION TREND 2024

 BANK INDONESIA DORONG PELESTARIAN WASTRA & KEBERLANJUTAN INDUSTRI KREATIF DALAM BALI FASHION TREND 2024

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM sektor wastra dan fesyen dengan turut berpartisipasi pada kegiatan Bali Fashion Trend  2024 yang berlangsung selama 3 hari pada Jumat-Minggu, 27-29 September 2024 berlokasi di TS Suites, Seminyak Bali.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Denpasar dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali serta pihak terkait lainnya. Dukungan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam kegiatan Bali Fashion Trend 2024 diantaranya meliputi talkshow mengenai kain tenun gringsing dan zero waste management, fashion show, field trip serta menjembatani kolaborasi antara desainer lokal dengan UMKM.

Baca Juga :  DJP Bali Gelar Kampanye Simpatik "Spectaxcular"

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM, salah satunya pada sektor wastra dan fesyen.

”Kami menyambut baik dan memberikan dukungan terhadap kegiatan Bali Fashion Trend 2024 yang digagas oleh IFC Chapter Denpasar berkolaborasi dengan UMKM dan Desainer Muda,” ujarnya.

Terdapat tiga hal yang menjadi poin penting dari kegiatan Bali Fashion Trend 2024 ini. Pertama, melalui kegiatan ini dapat memberi semangat dan inspirasi serta memperkuat kecintaan masyarakat Bali terhadap wastra Bali sekaligus untuk pelestarian budaya dan lingkungan.

Baca Juga :  Jualan Mulai Ramai, Simak Penjelasan Bank Indonesia

Kedua, dapat memberikan semangat untuk terus inovatif dan kreatif di bidang fesyen yang dapat  lahir menjadi kekuatan besar bagi industri kreatif termasuk mendorong sustainable fashion guna pelestarian lingkungan. Dan yang ketiga sebagai langkah nyata berbagai pihak untuk dapat memberikan dukungan terhadap peran UMKM di Bali guna memperkuat UMKM yang sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut dari ketiga poin tersebut, kami yakin bahwa dengan proses pendampingan UMKM secara berkelanjutan akan menambah kekuatan budaya serta menjadikan generasi muda di bidang wastra menjadi engine of growth industri kreatif yang berdampak pada penguatan sektor pariwisata di Bali.

 

“Provinsi Bali mampu tumbuh mengesankan pada triwulan II tahun 2024 sebesar 5,36% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi nasional di 5,05% (yoy) sehingga harus kita jaga dan tingkatkan terus, tidak hanya pariwisata saja tetapi menjangkau sektor pertanian dan berbagai sektor sustainable lainnya,” ujarnya.

Dukungan terhadap pengembangan industri fesyen di Bali disampaikan oleh fashion desainer sekaligus Advisory Board & Event Director IFC, Ali Charisma, bahwa melalui acara Bali Fashion Trend 2024 dapat menempatkan desainer lokal untuk mendapatkan kesempatan menampilkan karya-karya mereka, selain fashion show terdapat diskusi yang dikemas dalam talkshow dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang tren dan strategi pemasaran di pasar global.

UMKM Agung Bali yang mendapat kesempatan untuk bisa menampilkan kain tenun yang dimiliki dalam runway fashion show mengungkapkan perasaan bahagianya karena merasa telah diperhatikan dan didampingi dalam pengembangan usahanya.

Sebagai salah satu bentuk dukungan dalam kegiatan Bali Fashion Trend 2024 pada tanggal 28 September 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali membuat kegiatan field trip di Desa Tenganan untuk dapat melihatlangsung proses pembuatan tenun gringsing sebagai salah satu warisan budaya Bali.

Kegiatan ini dihadiri oleh Nannie Hadi Tjahjanto selaku ketua umum Cahaya Ladara Nusantara, Endang Budi Karya Sumadi selaku Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, lalu hadir dari Dekranasda Nusa Tenggara Barat, Indonesia Fashion Chamber serta para desainer lokal dan masyarakat umum yang tertarik dengan kerajinan wastra dari tenun gringsing.

Pada kegiatan inipun telah dilakukan pemberian secara simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Desa Tenganan berupa 30 set mesin cag-cag gringsing yang diperuntukkan bagi para pengrajin tenun gringsing di Desa Tenganan dengan tujuan dapat membantu mengoptimalkan produksi kain serta diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.