BPS Merilis Pengangguran Turun– Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Begini penjelasan Kepala BPS Bali Hanif Yahya. BPS mencatat angka pengangguran berdasarkan jam kerja. Penduduk yang masuk kategori bekerja adalah minimal bekerja 1 jam selama seminggu berturut – turut untuk mendapatkan penghasilan.
Untuk lebih jelas pemahaman pengukuran bekerja, dapat dilihat di link ini. https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html
Hanif juga menjelaskan, angka pengangguran memang menurun namun kualitas pekerjaan juga turun yang otomatis berdampak pada tingkat penghasilan. Terlihat pengangguran periode Februari 2021 dibandingkan Agustus 2020 terjadi perubahan pada struktur lapangan kerja utama.
Pada Februari 2021, kebanyakan penduduk bekerja di sektor pertanian yakni 23,29%, sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi sebesar 22,05%, industri pengolahan sebesar 12,56%.
Dibandingkan Februari 2020, naker pada sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi tumbuh 1,60%. Kategori usaha transportasi dan pergudangan tumbuh 1,15%, pertanian tumbuh 0,73%. “Ini merupakan tiga lapangan usaha yang tumbuh dan menyerap naker terbanyak dibandingkan Agustus 2020,” ungkapnya.
Sedangkan kategori usaha penyerap naker yang turun terbesar yaitu industri pengolahan -3,19%, akmamin -0,69%, jasa perusahaan -0,41%.
Perlu diketahui bahwa sektor usaha akmamin (akomodasi makan dan minum), transportasi dan pergudangan merupakan sektor yang lekat dengan bidang pariwisata. Tidak menutup kemungkinan industri pengolahan juga termasuk sektor pariwisata karena produk yang dihasilkan bisa saja untuk kebutuhan wisata. Demikian juga dengan konstruksi, yang mana bangunan konstruksi yang dibangun bisa saja bertujuan untuk pembangunan vila sehingga tergolong bidang pariwisata.
Diduga terjadi pergeseran pekerjaan karena pandemi Covid19 karena kategori usaha perdagangan besar, eceran dan reparasi mendapatkan limpahan naker dari sektor lain menyebabkan kondisi naker di sektor ini naik signifikan.
Pernyataan knilah kunci dari pertanyaan kenapa penganggguran menurun. Bahwa terjadi pergeseran pekerjaan dari yang semula bekerja di pariwisata beralih ke sektor non pariwisata seperti pertanian dan sektor lain. Itulah sebabnya pengangguran menurun.
Belum dibukanya pintu masuk wisata untuk wisman ke Bali juga berpengaruh pada naker di sektor yang berkaitan dengan pariwisata seperti akmamin dan sektor industri yang mana pandemi Covid 19 membuat pekerja beralih dari sektor tersebut ke sektor pertanian.
Industri kerajinan belum menunjukkan tanda – tanda kebangkitan, dan belum membaiknya keterisian kamar menjadi penyebab pekerja di dua sektor yaitu akmamin dan industri beralih.
Kondisi ini dikuatkan dengan pernyataan Ekonom Unud Prof. Wayan Ramantha dam Akademisi Undiknas Prof. Gede Sri Darma bahwa mulai terbentuk titik ekuilibrium (keseimbangan)baru, yang mana artinya masyarakat mulai mencari sumber ekonomi baru selain pariwisata, sehingga titik keseimbangan yang awalnya turun kini perlahan – lahan seimbang.tta