Wisman Meningkat, Pajak Daerah Melonjak

Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali meningkat. Hal ini membawa dampak positif bagi perekonomian Bali termasuk pajak daerah yang meningkat.
Ketua Asita Bali Putu Winastra, Kamis (12/6/2025) mengatakan, berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali, BPS, dan Imigrasi Bandara Ngurah Rai, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali mencapai lebih dari 2,66 juta orang, meningkat drastis dibanding periode yang sama pada 2024 (2,39 juta) dan 2023 (1,87 juta).
Tak hanya jumlah kunjungan yang naik, tetapi juga pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak mengalami lonjakan serentak di tiga wilayah strategis Bali yaitu Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar.
Ketiganya mencatat realisasi pajak hingga Mei 2025 yang jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya. Lonjakan ini menegaskan peran vital sektor pariwisata dan jasa sebagai motor utama pemulihan ekonomi Bali.
Pada Mei 2025, tercatat Kabupaten Badung mengumpulkan Rp 2,41 triliun pajak, Kabupaten Gianyar meraih Rp 423 miliar, Kota Denpasar mencapai Rp 639 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari sektor PHR (Pajak Hotel, Restoran, dan Hiburan), menyumbang hingga 75 persen dari total penerimaan pajak daerah.
“Ini mempertegas bahwa setiap kamar hotel yang terisi, setiap santapan di restoran, dan setiap pertunjukan hiburan bukan hanya menyemarakkan suasana, tetapi juga mengisi kas daerah,” ujarnya.
Dari hasil komunikasi dengan pengelola hotel berbintang di kawasan pariwisata utama seperti Nusa Dua, Kuta, Seminyak, Canggu, Sanur, dan Ubud, terungkap bahwa tingkat hunian (occupancy rate) selama Januari hingga Mei 2025 lebih tinggi dibanding tahun 2024. Hanya pada bulan Februari dan Maret tercatat sedikit penurunan, kemungkinan disebabkan oleh faktor musiman.
Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha pariwisata, UMKM lokal, dan tentu saja pemerintah daerah. Peningkatan jumlah wisatawan otomatis mendongkrak konsumsi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal.