24/12/2024

Waspada! Sebabkan Gangguan Listrik, Pemain Layang-layang Dapat Ditindak Pihak Kepolisian, Begini Penjelasan PLN Bali

 Waspada! Sebabkan Gangguan Listrik, Pemain Layang-layang Dapat Ditindak Pihak Kepolisian, Begini Penjelasan PLN Bali
Denpasar-   PLN UID Bali mencatat,  gangguan listrik  akibat layang-layang  masih  saya kerap terjadi setiap tahunnya.

Untuk itu, Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya mengingatkan kepada pemain atau komunitas pecinta layangan di  Pulau Dewata  agar dilakukan di tempat yang tepat agar tidak membahayakan diri sendiri dan mengganggu  jaringan tenaga listrik yang akan berdampak pada kepentingan masyarakat secara umum.
Pasalnya,  gangguan listrik yang disebabkan  oleh layang- layang sewaktu-waktu dapat  ditindak oleh pihak kepolisian.
Baca Juga :  Ini Pendapat Pengusaha Muda Terkait Dana Hibah Pariwisata
Diakui bahwa pihaknya  sejauh ini memahami  bermain layangan menjadi salah satu budaya bagi masyarakat di Bali dan tidak mungkin bisa dihilangkan.
Untuk itu,  guna meminimalisir terjadinya gangguan  jaringan listrik akibat layangan, pihaknya meminta  agar bermain   di tempat yang tepat.
“Jaringan listrik menyangkut hidup khalayak banyak,  jaringan listrik termasuk objek vital nasional. Disamping keselamatan pemain layangan itu sendiri, tidak tertutup juga kalau menyebabkan kerugian yang besar itu bisa ke tanah hukum,” jelasnya  dalam sesi jumpa pers di Denpasar, Selasa (27/6/2023).
Baca Juga :  PLN Gencarkan Edukasi _Melayangan_ Aman di Sanur
Diakui, dalam hal ini, PLN tidak akan melakukan laporan ke pihak kepolisian, namun apabila mengganggu kepentingan  orang banyak, bisa  saja pihak kepolisian akan bertindak.

“PLN tidak akan melaporkan, seperti yang saya katakan tadi PLN masuk aset objek vital nasional jadi kalau terjadi itu pihak kepolisian pasti akan melakukan action  kalau  layangan menyebabkan atau mengganggu kepentingan orang banyak,” jelasnya.

Arya melanjutkan, bahwa  hingga  Juni 2023 ini,  layangan  yang telah diturunkan   oleh PLN   sudah mencapai 213 kali.  Jumlah tersebut jauh lebih besar dari  tahun 2022 lalu yang dalam satu tahun hanya 168 kali dan  318 kali  di 2021 lalu pada  Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

Baca Juga :  Desa Manistutu Binaan PLN Berprestasi di PDB Awards 2024, Raih Kategori Gold

Kemudian, gangguan pasokan listrik akibat layang-layang  di jalur transmisi 150 kilo volt (kV) dari  tahun 2021 hingga  Juni 2023  sudah mencapai 12 kali.  6  kali di tahun 2021, 4 kali (2022) dan 2 kali hingga Juni 2023.

Sementara   untuk gangguan  di 20 kV atau  jaringan listrik menengah tercatat  27 kali  dari Januari –Juni 2023,  28 kali (2022) dan 65 kali   selama tahun 2021.

Diakui, sejauh ini  ada 4 daerah di Bali yang kerap mengalami gangguan listrik akibat layang-layang diantaranya Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

Baca Juga :  Berwisata di Bali Makin Ramah Lingkungan, PLN Bersinergi dengan Swasta Bangun Infrastruktur SPKLU di Monkey Forest Ubud

Lebih lanjut dijelaskan bahwa sejauh ini pihaknya telah melakukan sosialisasi  hingga ke tingkat kepala desa ,selain itu juga berkolaborasi dengan komunitas pecinta layang-layang.

“Kita  juga ikut support event layang- layang, harapan kami bisa berkolaborasi, bisa mensosialisasikan pada saat event, dimana pemain layangan tentu berkumpul disana tentunya lebih mengena sosialisasi kami disana,” lanjutnya. (des)