19/09/2024

SVF 2024 Dengan Tema “Asta Brateswarya” Kembali Digelar, Dukung UMKM dan Ekonomi Kreatif

 SVF 2024 Dengan Tema “Asta Brateswarya” Kembali Digelar, Dukung UMKM dan Ekonomi Kreatif

Sanur Village Festival (SVF) 2024 yang ke-17 akan kemabali digelar pada 16 sampai dengan 20 Oktober mendatang di Pantai Mertasari Sanur dengan tema Asta Brateswarya. Delapan Sifat Kepemimpinan Pemimpin masa depan di Indonesia diharapkan memiliki keutamaan kepemimpinan Asta Brata yang mencakup delapan sifat fundamental.

Dengan menerapkan Asta Brata,pemimpin masa depan diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dengan kebijakan yang bijak, kasih sayang, dan integritas.

Baca Juga :  2022, Pramana Experience, Operator Akomodasi Asli Bali Capai Kinerja Memuaskan

Sanur Village Festival (SVF) 2024 yang ke-17 akan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) sekaligus Ketua Panitia SVF 2024 Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Sanur mengatakan, Sanur Village Festival merupakan kegiatan tahunan untuk mempromosikan pariwisata Sanur secara khusus dan Denpasar, Bali secara umum.

“Sanur merupakan pionir pariwisata di Denpasar. Setelah mengalami masa sulit, khususnya tragedi bom Bali 2, Sanur kini telah bangkit sehingga kita memilih Sanur Village Festival (SVF) sebagai sebuah ajang untuk promosi pariwisata, khususnya Kota Denpasar dan Bali pada umumnya,” katanya.

Menariknya pada ajang SVF tahun 2024 ini, ada beberapa hal yang lebih difokuskan yaitu lebih memberikan ruang kepada UMKM, pemain ekonomi kreatif, seniman, komunitas dan lainnya. Diharapkan ajang tahunan ini mampu menumbuhkan inovasi dan kreativitas pelaku UMKM, karena sektor pariwisata ditopang pula oleh UMKM.

Baca Juga :  Pramana Spa, Offers a Spa with the Natural Ambience of Kedewatan Village, Ubud

”Kami menyadari untuk menjadi even tahunan yang dinanti masyarakat maupun wisatawan mancanegara diperlukan sebuah kreativitas dan inovasi yang selalu berkembang dan tidak boleh stagnan,” ujarnya.

Ia pun menerangkan untuk penyelenggaraan SVF tahun 2024 yang sudah memasuki ke-17 kalinya ini akan kembali lagi ke Pantai Mertasari, Sanur, seperti pernah diselenggarakan di tahun 2009. “Biasanya base SVF di Bali Beach. Baru, 3 tahun ini ke Kawasan pantai Matahari Terbit,” ungkapnya.

Keberadaan Sanur Village Festival diharapkan dapat dapat mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini. Untuk itu Panitia penyelenggara dari Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) telah mempersiapkan SVF 2024 ini dengan tema Asta Brateswarya.

Filosifi adalah dalam 8 (asta) sifat kepemimpinan dan kebetulan filosofi ini digunakan oleh Sanur. Delapan Sifat Kepemimpinan diantaranya Dama (penguasaan diri), Arjava (kesederhanaan), Daya (belas kasihan), Ahimsa (tanpa kekerasan), Dana (kemurahan hati), Santosa (kepuasan), Satya (kejujuran), dan Astikya (iman)

Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengungkapkan dalam menentukan kepemimpinan itu dilambangkan dengan 8 capit yuyu. Angka tahun ini, kepemimpinan sesuai dengan situasi bangsa ini.

“Tematik selalu kita sesuaikan dengan peristiwa yang terjadi. Tahun ini tahun politik, pergantian kepemimpinan di semua lini. Presiden, DPR, Gubernur, Bupati dan Walikota. Jadi spiritnya adalah bagaimana 8 sifat ini dapat menjadi filosofi pemimpin kita yang akan datang,” jelasnya.

Gusde biasa ia disapa kembali menegaskan, SVF 2024 ini akan kuat dengan culture, pertunjukan komunitas, sanggar seni sekolah di Sanur sampai dengan sanggar professional. Institut Seni Indonesia (ISI) juga akan ikut menjadi bagian dari kolaborasi. Panggung seni budaya akan menampilkan musik nasional lokal, juga memberi ruang UMKM penggiat makanan.

Pihaknya pun menawarkan ada yang spesial festival kali ini karena kurasi akan lebih baik. Sebab, pelaksanaan SVF harus lebih baik dari tahun ke tahunnya, termasuk lebih baik, bersih, ramai, menarik sesuai zamannya.

“Sudah 19 tahun, pasti ada perubahan selera. Kami berharap SVF di 2024 ini dapat berjalan sustainable. Keberlanjutan ini ditentukan oleh bagaimana diterimanya festival ini sesuai dengan selera audiens yang datang,” tutup Gus De.