Survei BI: Kinerja Penjuan Ritel Optimis Membaik
Berdasarkan Survei Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali menunjukkan kinerja penjualan ritel di Provinsi Bali pada Desember 2022 diprakirakan pada kondisi yang membaik dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang
tercatat sebesar 98,6 atau secara bulanan tumbuh 1,78% (mtm) dibandingkan dengan periode November 2022 yang tercatat sebesar 96,9.
Pertumbuhan IPR secara bulanan periode Desember 2022 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan IPR secara bulanan periode sebelumnya yang tercatat sebesar
0,91% (mtm). Membaiknya kinerja penjualan eceran di Bali tersebut sejalan dengan semakin tingginya aktivitas pariwisata di Bali serta kondisi ekonomi Bali yang terus mengalami pemulihan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho, Jumat (13/1/2023) menyampaikan bahwa prakiraan kinerja penjualan ritel di Provinsi Bali bulan Desember 2022 masih tetap terjaga atau tumbuh positif sebesar 1,78% (mtm). Sebagian besar kelompok barang mengalami kenaikan penjualan eceran pada bulan laporan terutama kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 6,52% (mtm) dan kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 4,76% (mtm) serta Subkelompok Sandang sebesar
4,43% (mtm).
Sementara itu, kelompok Suku Cadang dan Aksesori adalah satu-satunya kelompok barang yang mengalami kontraksi sebesar -1,62% (mtm). Trisno menambahkan bahwa ke depan, kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali akan tetap terjaga seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah sehingga menjaga optimisme penjualan eceran.
Kinerja positif penjualan eceran di Bali pada Desember 2022 tersebut searah dengan kondisi
nasional yang mengalami pertumbuhan pada Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional yang tumbuh positif sebesar 6,31% (mtm). Peningkatan IPR nasional pada bulan Desember 2022 bersumber dari meningkatnya kinerja sebagian besar kelompok penjualan eceran terutama pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan kelompok Barang Lainnya yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 22,8% (mtm), 6,8% (mtm) dan 6,7% (mtm).
Sementara itu, kelompok barang yang mengalami kontraksi penjualan adalah kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sebesar -2,9% (mtm).