Rp414 juta Habis untuk Jangkau ODHIV di Denpasar AIDS
Sebesar Rp414 Juta anggaran habis untuk menjangkau ODHIV dan ODHA di Denpasar. Anggaran tersebut untuk merealisasikan program swakelola tipe (ST) III penanganan HIV/AIDS tahun 2024-2025. Program swakelola tersebut dilaksanakan tiga LSM yang bergerak pada penanganan HIV/AIDS yaitu Yayasan Gaya Dewata (YGD), Yayasn Kerti Praja (YKP), Yayasan Spirit Paramacitta (YSP).
Technical Officer Swakelola Tipe III Made Suprapta saat media gathering dalam rangka sosialisasi praktek baik implementasi program ST III Denpasar, Senin (27/10/2024) mengatakan, tahun 2024 program ST III dilaksanakan 2 yayasan yaitu YSP dan YGD. YGD melaksanakan program pelatihan SOGIESC dan HKSR kepada petugas kesehatan di Kota Denpasar selama 3 bulan dengan menghabiskan anggaran Rp46 juta lebih.
YSP melaksanakan program penelusuran Lost of Follow Up (LFU) dan notifikaai pasangan ODHIV untuk tes HIV (I) selama 8 bulan dengan anggaran Rp86 juta lebih. Tahun 2025, program ST III dikerjakan YKP dan YSP. YKP mengerjakan program pengadaan staf pendamping ODHIV di empat puskesmas di Denpasar. Mereka bekerja selama 12 bulan dengan menghabiskan anggaran Rp199 juta lebih.


Selain itu YKP juga mengerjakan program pemetaan populasi kunci di Denpasar selama 3 bulan dengan anggaran Rp25juta lebih. YSP tahun 2025 kembali mengerjakan program penelusuran LFU dan notifikasi pasangan ODHIV untuk tes HIV (II) selama 8 bulan dengan anggaran Rp57 juta lebih.
Sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi ST III ke OPD dan LSM. Upaya ST III merupakan salah satu upaya mencapai target 95-95-95, eliminasi HIV 2030. Dengan rumus STOP, Suluh ke masyarakat dengan target 95 persen masyarakat paham tentang isu HIV-AIDS, Temukan 95 persen yaitu pada populasi berisiko yang terjangkau ditargetkan 95 persen mengetahui status HIVnya (ODHIV)
Obati 95 persen yaitu ODHIV mendapatkan terapi anti retroviral (ARV). Pertahankan 95 persen yairy ODHIV yang mendapat terapi ARV mempertahankan virusnya tersupresi.