17/11/2024

PLN Gencarkan Edukasi _Melayangan_ Aman di Sanur

 PLN Gencarkan Edukasi _Melayangan_ Aman di Sanur

Memasuki bulan Juni, langit Bali penuh dengan semarak warna – warni layang – layang yang diterbangkan oleh _rare angon_, sebutan yang kerap disematkan kepada masyarakat yang gemar menerbangkan layang – layang.

 

Agar kegiatan ini dapat terus berjalan dengan tertib, PT PLN (Persero) konsisten melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat _melayangan_ dalam kondisi yang aman dan nyaman.

 

Berlokasi di kantor desa Sanur Kaja, PLN mengajak masyarakat untuk bersama – sama menghindari jaringan listrik saat bermain layang – layang.

Baca Juga :  Lomba Mancing di Banjar Bengkel Diserbu Ratusan Mancing Mania Meski Diguyur Hujan

Perwakilan dari PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali, I Gde Arie Widyantara Partha menyampaikan bermain layang – layang yang aman dapat dilakukan di lapangan terbuka yang jauh dari jaringan listrik agar terhindar dari sengatan listrik.

 

“Bermain layangan hendaknya juga tidak menggunakan benang yang basah ataupun kawat yang bisa menjadi penghantar listrik,” imbuhnya.

 

Ia juga menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menginapkan layang – layang di malam hari demi menghindari layangan yang putus terbawa angin dan berisiko tersangkut di jaringan listrik PLN.

Baca Juga :  Kabar Gembira ! PLN Perpanjang Keringanan Biaya Listrik

Dalam kesempatan ini, Arie memaparkan bahwa Sanur merupakan salah satu daerah yang sangat penting bagi PLN.

 

“Perlu diketahui bahwa di daerah Sanur ini terdapat Gardu Induk PLN yang merupakan objek vital nasional sehingga perlu menjadi perhatian kita bersama yakni tak hanya PLN namun juga berbagai pihak termasuk masyarakat diharapkan ikut bersama – sama menjaga keamanannya, karena hal ini menyangkut kontinyuitas pasokan listrik kepada pelanggan,” jelasnya.

 

Lebih lanjut ia menyampaikan jumlah gangguan listrik yang diakibatkan oleh layang – layang dari bulan Januari 2024 hingga per 21 Juni 2024 ini telah mencapai 24 kali yakni di jaringan transmisi dan distribusi.

 

“Setiap hari petugas PLN menurunkan bangkai layangan mencapai 40 buah yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap terputusnya suplai tenaga listrik ke pelanggan,” imbuhnya.

 

Ia pun mengatakan bahwa untuk menurunkan angka gangguan listrik akibat layang – layang ini perlu dilakukan kegiatan sosialisasi secara berulang demi meningkatkan kesadaran kepada masyarakat bahwa bermain layang – layang yang aman tak hanya untuk kepentingan PLN semata namun juga demi keselamatan masyarakat.

 

Dalam kegiatan Edukasi yang dibuka oleh Sekretaris Desa Sanur Kaja, Ni Made Dwi Lestari dan dihadiri oleh perangkat desa ini diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat sekitar agar informasi tak terputus serta untuk kegiatan _melayangan_ dapat terus lestari tanpa menelan korban jiwa dan aliran listrik masyarakat tidak terputus.