PLN Ajak Masyarakat Dukung Event Internasional di Bali dengan Tertib Bermain Layang- layang
Denpasar- PT PLN (Persero) mengajak masyarakat bersama- sama menjaga ketertiban saat bermain layang- layang khususnya selama penyelenggaraan event internasional berlangsung di Bali.
Hal ini disampaikan Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid saat melaksanakan pertemuan bersama Majelis Desa Adat (MDA), di Kantor MDA, Senin (06/05/2024) lalu.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Bendesa Agung Majelis Desa Adat Bali, Kabid ESDM Provinsi Bali, Kasat Pol Pamong Praja Provinsi Bali, Kepala Biro Ops Polda Bali, Kasi Operasi KOREM 163 / Wirasatya dan perwakilan dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali serta beberapa Bendesa Desa Adat dari kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Selatan, Kuta Selatan, Mengwi, Gianyar, Baturiti, Kediri dan Pekutatan, Hamidi mengatakan untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan sub sistem Bali perlu dukungan dari seluruh komponen masyarakat khususnya dalam mencegah gangguan di lingkup eksternal.
“Saat ini, Bali sedang menjadi tuan rumah kegiatan pertandingan AFC U-17 Women Asian Cup dan sedang bersiap untuk menghadapi World Water Forum ke 10, tentu untuk meningkatkan keandalan sistem, kami membutuhkan koordinasi seluruh lapisan masyarakat dan seluruh stakeholder khususnya dalam mencegah risiko – risiko gangguan yang berpotensi muncul dari eksternal,” imbuhnya.
Menurutnya, salah satu potensi gangguan eksternal dapat disebabkan oleh petir yang tak bisa dikontrol karena berasal dari fenomena alam. Namun, dirinya menambahkan ada gangguan yang dapat dikontrol pencegahannya yakni layang – layang.
“Untuk itulah, kami mohon bantuan dari seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama kita memahami bahwa meskipun bermain layang-layang merupakan budaya/tradisi namun agar kegiatan berskala internasional ini berjalan dengan baik, mari sama – sama menjaga agar keduanya dapat berjalan baik,” ucap Hamidi.
Layang -layang yang mengenai di jaringan listrik amat berbahaya karena benangnya dapat menghantarkan listrik ke manusia maupun lingkungan sekitarnya apalagi jika benang dalam keadaan basah.
Kondisi ini tak hanya menimbulkan bahaya bagi manusia namun juga dapat menyebabkan gangguan jaringan sehingga pasokan listrik terganggu yang dampaknya bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Hamidi berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat melalui komunitas terutama layang-layang dapat mengetahui bahaya listrik dan bersama -sama menjaga keselamatan diri sekaligus menjaga keandalan pasokan kelistrikan.
Menager Unit Transmisi Made Gita dan Tim memaparkan beberapa kejadian layang-layang yang jatuh mengenai jaringan transmisi yang mengakibatkan terjadinya pemadaman.
Sementara itu, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet turut mendukung kampanye ini. Ia mengatakan penyelenggaraan kegiatan baik yang berskala nasional maupun internasional di Bali tidak boleh gagal karena akan berdampak kepada kepercayaan di mata dunia.
Demi mendukung hal ini, Bendesa Agung menyampaikan bahwa jaringan listrik yang andal turut menentukan kesuksesan kegiatan sehingga diperlukan kepedulian kita bersama untuk menjaganya.
Terakhir, dirinya mengajak agar seluruh komponen yang hadir dalam kegiatan tersebut membantu dan memberikan dukungan untuk seluruh kinerja penyelenggara kegiatan agar dapat berjalan baik dengan tetap mempertahankan budaya Bali.***