Perkembangan Pariwisata Denpasar Salip Badung

Perkembangan pariwisata di Denpasar menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Denpasar mencatat kenaikan tertinggi secara persentase, tumbuh lebih dari 42 persen dibanding 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa pusat administrasi dan perdagangan Bali ini tidak sekadar menjadi jalur lalu lintas wisatawan, tetapi juga pusat konsumsi dan aktivitas jasa yang semakin hidup.
Ketua Asita Bali Putu Winastra, Jumat12/6/2025) saat BBTF 2025 mengatakan, Badung tetap menjadi tulang punggung fiskal Bali, dengan kontribusi terbesar dari hotel-hotel dan restoran-restoran mewah di kawasan pesisir selatan.
Pertumbuhan realisasi pajak dan kunjungan wisatawan hanyalah sebagian indikator dari pemulihan Bali. Di balik angka-angka tersebut, terdapat semangat masyarakat yang kembali bekerja, sektor informal yang bergairah, dan roda ekonomi yang kembali berputar.
Namun, ke depan tantangannya bukan hanya menjaga tren ini tetap naik, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi yang lebih seimbang, termasuk mendorong pajak dari sektor non-pariwisata serta memperkuat regulasi dan pelayanan publik.
Kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dan lonjakan penerimaan pajak di Badung, Gianyar, dan Denpasar menandai babak baru pemulihan Bali. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah, memastikan bahwa pertumbuhan yang terjadi saat ini bisa berkelanjutan, inklusif, dan adaptif terhadap masa depan.