17/11/2024

Perdosni Cabang Denpasar Peringati Hari Gangguan Gerak Sedunia 2024

 Perdosni Cabang Denpasar Peringati Hari Gangguan Gerak Sedunia 2024

Dalam rangka hari gangguan gerak sedunia, peminatan kelompok studi (pokdi) Gangguan Gerak Perdosni Cabang Denpasar bersama KSM Neurologi RS Ngoerah /FK Unud menggelar seminar awam “Tremor, Apakah Gemetar itu Berbahaya?” dilanjutkan senam bersama dan pemeriksaan kesehatan pada Minggu (17/11/2024) di Gedung Layanan Kesehatan Ibu dan Anak RS Ngoerah.

Ketua Panitia Hari Gangguan Gerak Sedunia 2024 dr. Sri Yenni Trisnawati, Sp.N (K) menjelaskan, kegiatan hari ini merupkan upaya untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap penyakit gangguan gerak karena penyakit gangguan gerak bukan penyakit yang fatal dan heboh dibanding penyakit neurologis yang laun seperti stroke, epilepsi.

Baca Juga :  Ijin Darurat Penggunaan Terbit, Ketahui Efek Samping Vaksin Moderna

Selain itu, penyakit gangguan gerak juga cenderung tidak diketahui banyak oleh masyarakat padahal kasusnya cukup banyak di masyarakat. Dengan memanfaatkan momentum ini, ia berharap dapat sekaligus menyosialisasikan penyakit lain selain stroke agar lebih dini ditangani.

Dokter Spesialis Saraf RS Ngoerah Prof. Dr.dr. Purwa Samatra, Sp. N (K) mengatakan, penyakit gangguan gerak merupakan gerakan yang tidak harmonis dan tidak normal yang terjadi pada seseorang karena gangguan pada sarafnya. Penanganan penyakit gangguan gerak perlu dilakukan meski tak berakibat fatal, bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup.

Baca Juga :  Ramaikan Pariwisata Bali, Unique Yoga Gelar Unique Bali Festival 2022

Direktur Utama RS Ngoerah dr. I Wayan Sudana, M.Kes.mengatakan, RS Ngoerah telah melengkapi layanan bidang neurologi dengan membangun sub klinik gangguan gerak sejak 2022. Bahkan layanan ini khususnya pengobatan dengan botolinum toxin hanya tersedia di RS Ngoerah untuk pengobatan penyakit gangguan gerak. Tidak hanya tempat, pihaknya juga menyiapkan alat yang telah sesuai standar. Ke depannya RS Ngoerah akan terus mengembangkan layanan kesehatan.

Ketua Paguyuban Purna Bhakti Husada Wredi Dewa Agung Ketut Sudarsana dan Pembina dr. Lanang Rudiartha mengapresiasi kegiatan ini karen telah memfasilitasi paguyuban untuk aktif berkegiatan. Anggota yang jumlahnya 250an itu pun merasa senang dengan kegiatan yang dilaksanakan pada hari itu. Paguyuban yang aktif sejak 6 tahun itu juga aktif mengajak anggota mengikuti berbagai acara seperti seminar, HUT, pertemuan rutin agar dapat meningkatkan kualitas hidup di usia lanjut.