08/09/2024

Penjualan Eceran Bali Terus Tumbuh

 Penjualan Eceran Bali Terus Tumbuh

Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Mei 2024 diprakirakan melanjutkan peningkatan dari bulan sebelumnya, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Mei 2024 yang diprakirakan sebesar 111,5 atau meningkat 0,9% (mtm) dibandingkan bulan April 2024.

Deputi Kepala BI KPw Bali GA. Diah Utari mengatakan, hal ini mencerminkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100). IPR Bali terus dalam tren peningkatan selama 15 bulan terakhir.

Baca Juga :  Gencarkan Strategi Pemasaran Demi Dukung Pemulihan Bali, Penjualan Listrik PLN Meningkat di Kuartal Pertama 2022

Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Diah Utari, menyampaikan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang meningkat sebesar 6,1% (mtm), Kelompok Barang Lainnya sebesar 4,3% (mtm), dan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 3,1% (mtm).

Baca Juga :  OJK Akan Keluarkan Aturan Lindugi Konsumen Asuransi

Hal ini sejalan dengan beberapa libur nasional dan cuti bersama di bulan Mei antara lain Hari Buruh, Kenaikan Yesus Kristus dan Hari Raya Waisak yang dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata di Bali.

Sementara itu, terdapat kelompok barang yang terkontraksi dan menahan penguatan penjualan eceran yakni pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar -2,6% (mtm). Pertumbuhan penjualan eceran Bali pada periode laporan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi penjualan eceran nasional yang terkontraksi sebesar 1,0% (mtm) yakni dari 236,3 pada April 2024 menjadi 233,9 pada Mei 2024.

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat dalam menjaga stabilitas harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat.